SANGIHE, BARTA1.COM — Penambahan guru jenjang pendidikan Sekolah Mengengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) ternyata masih dibutuhkan di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kekurangan guru di jenjang pendidikan tersebut kini masih sementara tertangani oleh tenaga honorer dan kehadiran pengajar muda Indonesia Mengajar.
Hal demikian dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dra Vera Nella Mahaganti, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
“Kita memang masih kekurangan tenaga pengajar dan tentunya membutuhkan penambahan. Hal ini bisa berdampak pada penerapan mata pelajaran di sekolah-sekolah yang dimungkinkan tidak memiliki tenaga guru untuk mengajar pada mata pelajaran tertentu. Meski begitu juga sekolah-sekolah turut dibantu oleh tenaga kontrak atau honorer yang mengajar para siswa di sekolah,” kata Mahaganti.
Lebih lanjut Mahaganti menjelaskan terkait kondisi terkink terkait dengan kapasitas guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
“Saat ini, sudah dilakukan analisa kebutuhan tenaga pengajar (Guru) terkait sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru dan sekolah yang menumpuk. Misalnya di Mata Pelajaran yang sama, mempunyai tenaga pengajar melebihi satu orang, dan disesuaikan jumlah kelas masing-masing,” jelasnya.
Lanjut dia, meski demikian saat ini kehadiran Indonesia Mengajar yang tersebar di sejumlah sekolah diberbagai wilayah sebanyak 26 orang, turut membantu kekurangan ini.
“Melalui Indonesia Mengajar inilah beberapa sekolah yang kekurangan guru turut terbantu. Penerapan ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir,” pungkas dia.
Berdasarkan Data Pokok Pendidik (Dapodik) Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sangihe, jumlah tenaga pengajar (Guru) SD sebanyak 1.246 orang guru (total sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga kontrak), sedangkan SMP, sebanyak 516 orang guru (total sebagai ASN dan tenaga kontrak). (*)
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post