Salah satu artefak sejarah para kastria pemberani kepulauan Sangihe Talaud (Nusa Utara) di masa lalu kembali ditemukan. Setelah Goa Arangkaa, di Talaud, yang dipandang warga sebagai tempat paling keramat peninggalan kastria pemberani Larenggam, belum lama, di pesisir pantai Lipepahe, Kampung Kinali, Kecamatan Siau Barat Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, ditemukan sebuah gua misterius dan keramat, tempat pertapaan leluhur sakti bernama Ghoghole.
Apa dan siapa Ghoghole? Ketika Winsulangi, raja ke 4 Kerajaan Siau berkuasa (1591-1631), tersebutlah seorang Juru Spiritual yang sakti bernama Ghoghole. Dialah guru para “Bahaning Nusa” (Pemberani Pulau atau para kastria kerajaan).
Para kastria sebelum berperang harus dimandikan olehnya. Bahkan Laksamana kerajaan Siau Hengkengnaung yang dikenal sakti –dan selalu memenangkan perang yang berkobar dari kawasan Mindanau, Filipina hingga ke Goa Talo, Sulawesi Selatan—berguru pada Ghoghole. “Panglima Hengkengnaung dalam sejarahnya, tak akan turun berperang sebelum dimandikan dan dilepaskan oleh Ghoghole,” ungkap Kapitalau Kampung Kinali, Charles S Dauhan.
Kepada BARTA1.COM Dauhan mengatakan gua tersebut belum lama ditemukan warga. “Gua ini tempat semedi dan tapa Ghoghole maka kami menyebutnya liang Ghoghole,” ungkapnya.
Liang (gua) Ghoghole, jelas Dauhan, memanjang di dalam perut gunung sejauh puluhan kilometer. Membentang dari Desa Kinali hingga Desa Lahopang diseberangnya. Di kedua desa inilah terdapat pintu Liang menuju altar semedidan tapa sang Ghoghole.
Menurut Kepala kampung itu, gua atau dalam bahasa Sangihe disebut “Liang” ini menyimpan misteri, karena warga belum berani melakukan penelusuran lebih jauh ke dalam. “Dalam mitos masa lalu sudah disebutkan liang Goghole adalah tempat keramat. Dan kami bersyukur tempat yang disebutkan dalam mitos itu sudah ditemukan,” kata Dauhan.
Dia sendiri mengaku merasakan aura misterius saat mencoba masuk ke gua tersebut. Kendati begitu, kata dia, sudah ada beberapa warga pemberani yang mencoba masuk hingga ke tengah gua, tapi tak mampu melanjutkan perjalan karena terlalu panjang dan jauh.
Ini sebabnya, kata Dauhan, masyarakat ingin menjadikan tempat itu sebagai lokasi wisata sejarah dan budaya. Uniknya juga, kawasan pantai Lipepahe, Kinali, berair panas dan sangat baik untuk berendam badan dan memulihkan kesehatan.
Sementara liang Ghoghole sangat menantang bagi para petualang di perut bumi untuk merambahinya. Lipepahe sendiri artinya menggelepar. Anda mau ke Lipepahe? Aura keramat menantimu di sana! (*)
Penulis: Iverdixon Tinungki
Discussion about this post