JAKARTA, BARTA1 – Datsun Indonesia menegaskan keikutsertaannya dalam GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 pada 2-12 Agustus.
Sejak awal 2018, Datsun terus mengembangkan lini produknya. Untuk menambah deretan produk terbarunya, Datsun akan memperkenalkan model special version di GIIAS 2018.
Produk baru ini akan menambah variasi pilihan kepada pelanggan, terutama bagi generasi muda yang memiliki gaya hidup aktif.
“Mobil ini akan membuat pemiliknya tampil beda,” kata Masato Nakamura, Head of Datsun Indonesia.
“Mobil ini dibuat untuk memenuhi tren yang populer saat ini di Indonesia, yakni mengekspresikan diri dengan cara memberikan sentuhan personal pada mobil mereka,” ujarnya.
Ia mengatakan, model baru tersebut akan diluncurkan pada 2 Agustus 2018 dalam press conference GIIAS di booth Datsun pada pukul 17.00 bertempat di Hall 9A, Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengikuti akun media sosial Datsun dan website www.datsun.co.id
Datsun adalah merk global ketiga dari Nissan Motor Co. Ltd., bersamaan dengan Nissan dan INFINITI. Datsun mewakili keahlian pembuatan mobil Jepang yang telah terakumulasi selama 80 tahun dan merupakan bagian penting dari Nissan. Datsun menawarkan mobilitas pribadi dan pengalaman kepemilikan tanpa rasa khawatir untuk para konsumen di pasar dengan pertumbuhan tinggi. Saat ini, Datsun menjual mobilnya di negara-negara seperti India, Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan.
Datsun berasal dari Jepang dengan nama awal DAT-GO (mobil DAT) yang didirikan hampir pada satu abad lalu di tahun 1914. Kata DAT berarti ‘kilat-cepat’ dalam bahasa Jepang namun juga mengacu pada inisial dari tiga pendiri utama yang mendukung bisnis Datsun saat itu. DAT juga berarti “kelinci berlari” dalam bahasa Jepang – sebuah referensi untuk mobil lincah dan dinamis. Pada tahun 1993, salah satu pendiri Nissan, Yoshisuke Aikawa, mengambil alih bisnis ini dengan visi “mobilitas untuk semua.” Sebuah mobil yang ringan dan ekonomis, tetapi juga tahan banting.
Editor: Agustinus Hari
Discussion about this post