Judul: Jangan Gerah Melawan Corona
Sebagaimana wabah, corona pasti menakutkan. Tapi, bukankah hidup itu sebuah perjuangan?
Di seluruh penjuru dunia, umat manusia bersama-sama bangkit melawan virus mematikan. Covid 19 menjadi agenda semua orang untuk dilawan. Pemerintah dan lembaga kesehatan menerapkan protocol hidup di era pandemic, karena tanpa agenda bersama, semangat bersama, ikhtiar bersama, corona kian lama kian berbahaya.
Saya hanyalah seorang anak di tengah dunia, ketika bencana ini menerpa.
Sebagaimana anak di seluruh dunia, kami ingin menjalani hidup dalam riang gembira. Belajar dan bermain di bawah atap-atap dunia yang indah dan berseri. Tapi di era pandemic, saya harus ikut menutup pintu rumah, mengunci diri di ruang tanpa senyuman seorang sahabat. Sebagaimana saya, tentu tak sedikit anak dunia kehilangan ruang-ruang suka cita penuh tawa, karena tersandera oleh wabah corona yang selalu mengancam bila saya lalai menjaga jarak social yang kini wajib dijalani semua orang.
Namun wahai teman-teman pelajar, anak-anak dunia, sahabat-sahabat yang merindukan hari-hari berseri itu kembali, jangan gerah melawan Corona.
Karena sebagaimana hidup adalah perjuangan, mari kita berjuang bersama, memutuskan mata rantai ini wabah, dengan disiplin menjalani protocol kesehatan. Pakailah masker bila keluar rumah. Untuk sementara hindari berjabat tangan, kerena jarak social wajib diterapkan, rajin cuci tangan, mandi bersih dan jaga pola makan.
Jaga kesehatan dengan tidur tak larut malam, karena esok pagi kita tak boleh berlengah diri, karena harus belajar mengisi pengetahuan sekolah untuk kecerdasan diri.
Begitulah kini kita hidup di era pendemi. Berdoalah dan disiplin diri. Tanpa disiplin diri, tak mungkin bisa kita lewati wabah ini. Seperti sebuah mata rantai, hanya putus pabila kita bersama-sama berjuang untuk mengakhiri. Moga di suatu hari nanti kita bisa menyongsong kembali matahari pagi yang seperti dulu, begitu berseri.
Terima Kasih.
Penulis: Iverdixon Tinungki
Discussion about this post