Manado, Barta1.com — Belum lama beroperasi, Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Manado yang dikelola Universitas Sam Ratulangi sudah dilanda persoalan. Mencuat dugaan tata kelola anggaran operasional fasilitas itu bermasalah dan meresahkan penghuninya.
Sejumlah persoalan AMN dibeber Peneliti JPKP Sulut, Hendra Lumempouw. Informasi yang dia dapatkan seputar dugaan penyalahgunaan anggaran operasional AMN yang sepenuhnya ditanggung pemerintah dan tidak dibebankan ke mahasiswa.
“Namun ada laporan mahasiswa di AMN menyetor uang kuliah tunggal (UKT) padahal seharusnya tidak perlu karena sudah ditanggung negara. Nah pengelola sudah janji akan mengembalikan UKT yang terlanjur disetor, tapi hingga sekarang belum terealisasi,” seru Hendra, Rabu (09/04/2025).
Temuan lain juga pada anggaran bahan bakar minyak (BBM). Menurut Hendra bus antar jemput mahasiswa kabarnya beberapa kali kehabisan solar. Ironinya, anggaran pembelian bahan bakar ditagih ke mahasiswa.
“Karena itu persoalan-persoalan seperti ini kendati terdengar remeh tapi bisa merembes ke hal besar, karena memicu pertanyaan publik bagaimana sebenarnya pengelolaan dana operasional UMN yang ditangani Unsrat,” cetus Hendra.
Menurut dia, AMN Manado seharusnya menjadi ruang yang aman, inklusif dan mendukung cita-cita pendidikan nasional.
“Tapi tanpa pengawasan aparat penegak hukum fasilitas ini bisa menjadi lahan korupsi terselubung,” kata dia.
Diketahui, Pembangunan AMN di enam lokasi di Indonesia, termasuk di Manado, merupakan hasil kolaborasi berbagai kementerian dan lembaga, seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, Kementerian Pendidikan dan Ristek, Kementerian Agama, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta pemerintah daerah dan perguruan tinggi.
Seluruh mahasiswa yang menghuni AMN akan mendapatkan pewarisan nilai-nilai luhur bangsa dan juga nilai-nilai kepemimpinan nasional serta wawasan kebangsaan secara rutin, terprogram dan berkesinambungan serta berkelanjutan.
Fasilitas yang berlokasi di Desa Kalasey 2 Kabupaten Minahasa itu berdiri di lahan seluas 20 ribu m2 dengan luas bangunan 1.595 m2. Ruang lingkup pembangunannya terdapat tower untuk asrama putra dan putri. AMN juga memiliki gedung pertemuan, ruang serbaguna, lapangan olahraga, taman, akses jalan dan area parkir.
Diketahui, beberapa waktu lalu AMN Manado sudah diserahterimakan ke pihak Unsrat yang diterima langsung Rektor Unsrat, disaksikan pimpinan DJCK melalui zoom di Jakarta, Kemendikbud Ristek, serta dihadiri langsung pihak terkait.
Barta 1 telah menghubungi Humas Unsrat Manado, Max Rembang, untuk menanyakan seputar Tata kelola anggaran operasional UMN lewat pesan di nomor 08219*******. Namun hingga berita diturunkan Max tak merespon, termasuk ketika ditelepon. (**)
Editor:
Ady Putong
Discussion about this post