Manado, Barta1.com — Peran media krusial dalam mensosialisasikan tahapan demi tahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini. Lebih dari itu, media juga dibutuhkan untuk mengawasi dan mengawal proses berdemokrasi dalam ajang suksesi ini.
“Karena itu kami terus melibatkan media dalam tahapan Pilkada Minahasa Tenggara (Mitra) 2024 agar bisa tersosialisasi dengan baik kepada masyarakat,” kata Sekretaris KPU Kabupaten Mitra, Fajri Manoarfa SH.
Dia menyampaikan hal itu saat membuka media gathering bertema Sinergitas Media Dalam Meningkatkan Kualitas Informasi Pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024. Kegiatan diinisiasi KPU Mitra tersebut berlangsung 2 hari, 19-20 Juni 2024 di Swiss-Belhotel Maleosan Manado, diikuti puluhan jurnalis dari Mitra dan Manado.
Ketua KPU Mitra, Otnie Nolfie Tamod SPi mengatakan tahapan Pilkada 2024 sementara berlangsung menuju puncaknya pada 27 November. KPU berkomitmen seluruh proses penyelenggaraan akan melibatkan media untuk mengawal dan mengawasi, sekaligus sosialisasi.
“Kami tetap libatkan teman-teman jurnalis, apalagi dari semua KPU daerah di Sulut hanya Mitra komisionernya ada 4 orang yang memang berlatar wartawan,” cetus Otnie.
Hingga hari ini KPU tengah menggawangi proses rekrutmen Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau PPD, ujung tombak pengumpul data pemilih di lapangan yang dikenal juga dengan sebutan Pantarlih. Rekrutmen PPDP dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) yaitu penyelenggara di aras desa/kelurahan.
“Mereka nantinya kerja marathon selama 1 bulan untuk mengumpulkan data pemilih dan berapa banyak yang akan dimasukkan dalam DPT (daftar pemilih tetap).”
Proses tersebut menurut Otnie, sudah disosialisasikan kepada media dengan maksud bisa diteruskan ke masyarakat lewat pemberitaan. Bahkan keterlibatan media dinampakkan pada tahapan sebelum-sebelumnya, seperti pencalonan perseorangan atau non-parpol hingga rekrutmen dan penetapan badan adhoc.
“Di Kabupaten Mitra kurang lebih 900-an personil badan adhoc yaitu PPK dan PPS serta sekretariat dan itu semua sudah dilewati,” ujar dia.
Keterlibatan media, menurut dia dibutuhkan mengingat ada informasi penting tertata dalam aturan Pilkada yang harus diketahui masyarakat. Seperti halnya untuk memastikan kelancaran proses pemilihan, KPU mengatur lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus dekat dengan pengguna hak pilih.
“Sekarang kita datanya berbasis kepala keluarga, jadi orang dalam 1 rumah tidak akan dipisah beda TPS, semuanya memilih di satu lokasi saja,” jelas dia.
Selain Otnie, komisoner KPU MItra lainnya Ikut membuka kegiatan, yaitu Lucky Mamahit, Ryan Sandag dan Sastro Mokoagouw. (*)
Editor:
Ady Putong
Discussion about this post