Manado, Barta1.com – Renungan Kristen pada Selasa 26 Maret 2024 dikutip dari RHK GMIM diberi judul: Yesus di Golgota, Tempat Tengkorak sesuai bacaan Markus 15:22-23.
Dengan langkah tertatih-tatih dan terus didorong-dorong, dipukul, dicambuk, Yesus dipaksa berjalan menuju tempat penyaliban-Nya, untuk dihukum mati. Salib-Nya, tak sanggup lagi Dia pikul. Bahkan untuk membawa diri-Nya sendiri Dia sudah tak sanggup. Dia mengerang kesakitan karena terus diserang, darah terus mengucur, Dia disiksa tanpa ampun, tanpa belas kasihan. Tiga kali Ia jatuh tersungkur ke tanah, karena tak berdaya lagi. Dalam kondisi yang sangat mengenaskan itu, akhirnya Dia sampai juga di Golgota, dibantu oleh Simon dari Kirene yang memikul salib-Nya.
Dihukum dengan cara digantung disalib adalah bentuk penghinaan yang paling rendah. Tempat-Nya juga di Golgota, atau Bukit Kalvari. Tempat penyaliban-Nya yakni Golgota yang artinya Tempat Tengkorak juga mengandung makna yang hina bagi seorang hukuman. Meski jaraknya hanya 3 kilometer dari Yerusalem, namun kawasan yang ada di luar tembok kota itu merupakan tempat yang mirip dengan tengkorak. Juga di sana banyak tengkorak manusia.
Orang yang dianggap melakukan pelanggaran hukum berat dan dianggap sangat hina, akan dieksekusi hukuman mati di sana. Itulah sebabnya, di Tempat Tengkorak itu memang merupakan tempat yang sadis dan mengerikan, sebagai tempat pembuangan mayat yang dihukum mati. Mereka terkubur di sana. Yesus dianggap sebagai yang hina, sehingga Dia dihukum mati tergantung di atas Kayu Salib sebagai tanda kehinaan, demi kasih-Nya yang sempurna dan tiada berbatas serta tiada berkesudahan bagi kita umat manusia yang percaya pada-Nya.
Golgota dan Salib adalah simbol kehinaan. Sudah dihukum mati, terhina lagi. Itulah sebabnya, selain Yesus terdapat juga 2 orang di samping kiri dan kanan-Nya yang dianggap juga pantas dihukum karena kejahatan mereka. Yesus disamakan dengan para penjahat, padahal Dia adalah Orang Baik, amat sangat baik. Tidak ada dosa dan kesalahan, apalagi kejahatan pada-Nya. Tapi Dia terhitung di antara ara penjahat. Dia diperlakukan bagaimana seorang penjahat kelas kakap dan teroris berbahaya yang mengancam keselamatan banyak orang. Padahal Dia adalah Penyelamat seluruh umat manusia.
Semuanya itu menggenapi apa yang sudah dibuatkan para nabi bahwa karena kedegilan hati, dan tegar tengkuknya umat Israel, maka Sang Juruselamat, ditolak, dihina, disiksa dan dibunuh dengan sadianya. Diperlakukan tidak beradab dan secara biadab, karena Dia harusnya adalah Super Hero, karena Dialah Penyelamat Seluruh bumi. Karena Dia adalah Tuhan yang amat sangat mahakuasa tapi juga amat sangat maha kasih bagi umat manusia. Tetapi, harus melewati peristiwa Golgota atau Bukit Kalvari yang mengenaskan dan mengerikan itu.
Golgota, dikisahkan oleh semua kitab Injil. Di sana, di Bukit Kalvari itu Yesus digantung dan dibunuh di atas Kayu Salib. Golgota berasal dari kata “Gûlgaltâ” yang berarti Tengkorak. (Matius 27:33; Markus 15:22; Lukas 23:33). Nama itu disesuaikan dengan bentuk tempatnya yang bulat mirip tengkorak. Alkitab menerjemahkannya dengan “Tempat Tengkorak.” Dalam bahasa Aram, Golgota adalah Gol Goatha, artinya bukit penghukuman, kemungkinan sama dengan lokasi Goatha yang disinggung dalam Kitab Yeremia, yang menggambarkan geografi Yerusalem.
Tempat ini (Golgota);juga merupakan lokasi pelaksanaan penghukuman (mati) dan pemakaman umum, sehingga nama itu sekaligus merujuk kepada banyaknya tengkorak yang ditinggalkan tersisa dan dapat ditemukan di sana, yang nama itu juga mengacu kepada tulang-tulang dan tengkorak yang dikuburkan di sana. Golgota dalam dalam bahasa Latin Calvariae Locus, yang berarti Kalvari (bahasa Inggris Calvary). Itulah sebutan lain dari Golgota, sehingga ada sebutan Bukit Kalvari: Yesus disalib di Kalvari.
Dalam kondisi yang tersiksa seperti itu, mereka masih memaksa menyuapi Yesus dengan anggur bercampur mur kepada-Nya. Namun Yesus menolaknya. Dia tidak mau meminumnya. Apalagi kondisi-Nya sudah sangat sekarat tergelantung di atas Kayu Salib di Bukit Kalvari, Tempat Tengkorak.
Demikian firman Tuhan hari ini: Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak, (ayat 22).
Yesus menanggung penderitaan, siksaan sekaligus penghinaan yang tiada Tara. Dia sudah sengsara, masih direndahkan lagi di Golgota. Terlalu amat sangat berat penderitaan-Nya di Golgota. Tak ada yang sanggup menolong-Nya.
Padahal sesungguhnya penyakit dosa kitalah yang ditanggung-Nya. Karena itu sadar dirilah kita. Yesus terhina karena kehinaan kita. Tetapi Dia rela menerima itu agar kita selamat, diberkati dan hidup bahagia bersama-Nya. Karena itu, bertobatlah dari dosa kita dan hiduplah setia kepada Yesus sebagai tanda ucapan syukur dan terima kasih kepada-Nya. Sebab dengan demikian, kita menikmati keselamatan, kebahagiaan dan hidup berlimpah berkat dari Kristus, Tuhan dan Sang Juruselamat dunia, amin.
Penulis : Agustinus Hari
Sumber : RHK GMIM
Discussion about this post