Manado, Barta1.com – Renungan Kristen hari ini Rabu 10 Januari 2024 dengan judul: Beruntung dan Dimuliakan Kristus. Renungan dengan bacaan Alkitab dari Perjanjian Baru, Filipi 3:7-9.
Paulus adalah orang Yahudi sejati. Dalam menaati hukum Taurat, dia sempurna. Apalagi dia memiliki seorang guru atau berguru kepada Gamaliel. Dia sudah melakukan semua ketentuan dalam hukum Taurat. Bahkan sampai menganiaya hingga membunuh orang yang percaya kepada Yesus. Semua kriteria, syarat dan ketentuan, sudah dilakukannya dengan tanpa celah. Karena dia adalah pemeluk dan penganut Yahudi yang taat bahkan fanatik. Semua sudah dilakukan dengan tanpa cacat.
Tapi itu dulu, sebelum dia mengenal bahkan ditangkap Yesus. Ketika dia mengenal Yesus, segalanya berubah. Semua yang menjadi kebanggaannya karena mengikuti hukum Taurat, ternyata sia-sia. Sebab bukan karena melakukan hukum Taurat seseorang selamat, tetapi hanya karena belas kasihan dan anugerah Yesus Kristus yang lahir, mati dan bangkit untuk keselamatan umat manusia. Di luar Yesus, tidak ada keselamatan dan berkat serta kasih karunia.
Melakukan hukum Taurat saja tidak cukup untuk menyelamatkan manusia. Apalagi meski sudah melakukan dan menaatinya, tapi di sisi lain kita masih berprilaku hidup yang jahat. Bahkan sampai membunuh orang demi hukum Taurat juga dibenarkan. Ini adalah kekeliruan bahkan kejahatan. Itu ketaatan yang salah kaprah dan justeru menyesatkan dan kesesatan. Itu adalah kemunafikan.
Hal ini sangat bertentangan dengan apa yang Yesus ajarkan tentang kasih. Yakni mengasihi sesama tanpa batas dan tanpa pilih kasih. Bahkan musuh sekalipun harus dikasihi. Tidak hanya itu, kasih juga harus rela berkorban, hingga berkorban nyawa untuk sesamanya. Itu sudah diajarkan dan dicontohkan (diteladankan) oleh Yesus. Yesus mengasihi manusia tanpa batas dan tanpa pilih buluh. Semua yang menganiaya-Nya juga diampuni, dikasihani dan diselamatkan. Cara Yesus menyelamatkan manusia adalah dengan rela menderita tersiksa bahkan mati tergantung dengan keji di atas Kayu Salib. Tetapi, Dia bangkit pada hari yang ketiga.
Kebangkitan dari kematian-Nya itulah yang menyelamatkan umat manusia. Karena Dia adalah Tuhan yang rela menjadi Manusia karena kasih-Nya yang sempurna bagi kita. Itulah sebabnya Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi menyebutkan bahwa Yesus adalah segala-galanya dalam hidupnya dan dalam hidup semua umat manusia serta seluruh dunia. Karena Dia telah berkorban segalanya dan melakukan segala-galanya untuk keselamatan kita umat-Nya dari hukuman kekal. Bukan karena baik dan hebatnya kita, bukan karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh anugerah dan belas kasihan-Nya saja kita selamat dan diberkati-Nya.
Maka Paulus menyebut segala kebanggaannya karena kesempurnaan melakukan hukum Taurat sebagai suatu kerugian setelah dia mengenal Yesus. Karena ternyata semuanya itu sia-sia belaka tanpa pengorbanan dan kebangkitan Yesus. Karena Yesus adalah segala-galanya. Baginya mengenal Yesus jauh lebih mulia dari apapun, karena siapa yang mengenal dan mengikuti Yesus akan dimuliakan-Nya baik di bumi maupun di sorga mulia.
Jadi, mengenal dan percaya serta mengikuti ajaran dan teladan Yesus adalah keuntungan besar bagi setiap umat manusia. Sungguh keuntungan kita melebihi dari apapun. Karena keuntungan kita bukan hanya berkat melimpah, dijamin hidup di dunia terus dalam pemeliharaan-Nya, tetapi kita menikmati keselamatan dan kehidupan kekal dalam bahagia selamanya bersama Kristus. Itulah keuntungan dan kemuliaan yang tiada taranya yang akan kita miliki dan raih jika kita hidup bersama dan di dalam Kristus.
Tak ada sesuatu apapun yang melebihi keuntungan dan kebahagiaan kita selain mengikuti Yesus. Karena hanya dekat Dia saja kita tenang, bahagia sejahtera, sukacita, diberkati dan memiliki keselamatan. Karena Dialah satu-satunya Jalan Keselamatan dan kehidupan kekal. Tidak ada yang lain selain Dia, Kristus Yesus Tuhan kita.
Demikian firman Tuhan hari ini: Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan, (ay 8-9).
Kita sungguh beruntung karena mengenal, percaya dan memiliki Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia. Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku, (Yoh 14:6).
Sebagai umat Tuhan, jangan sia-siakan anugerah terindah dalam hidup kita sebagai anak-Nya. Jadilah anak terang. Lakukan ajaran dan teladan-Nya, agar kita terus diberkati untuk jadi berkat bagi sesame, amin.
Penulis : Agustinus Hari
Sumber : RHK GMIM
Discussion about this post