Minut, Barta1.com — Puluhan orang tua (ortu) siswa SD Inpres Klabat Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah, Jumat (13/10/2023). Mereka menuntut Pemkab Minut segera memutasi kepala sekolah Femmy Iroth SPd.
Tuntutan itu disampaikan orang tua siswa dan siswi karena menilai buruknya kinerja kepala sekolah selama sekitar 6 tahun menjabat. Salah satu parameternya adalah infrastruktur belajar mengajar yang tidak memadai digunakan.
“Lihat saja kondisi ruangan kelas IV, siswanya ada 27, mejanya hanya 9 kursinya cuma 7, anak-anak belajat himpit-himpitan seperti makan bakso,” cetus salah satu orang tua.
Kondisi ruang kelas IV memang memiriskan. Terpantau Barta1, apa yang disampaikan orang tua tadi benar adanya. Bahkan salah satu meja sudah reyot, begitu disentuh langsung ambruk.
Jadi pertanyaan pendemo, ke mana saja selama ini anggaran BOS SD Inpres Klabat digunakan. Dari informasi yang dihimpun media diketahui, setidaknya ada 101 siswa saat ini menuntut ilmu di sekolah tersebut. Artinya, sebut sumber dalam sekolah, dalam setiap semester atau per enam bulan sekolah itu menerima dana BOS sekitar Rp 101.000.000.
“Jumlah itu dikali 2 karena setiap tahun dana BOS diterima 2 kali atau per 2 semester,” kata sumber tadi.
Diketahui juga, Femmy Iroth sudah dimutasi medio tahun ini dan penggantinya adalah salah satu guru sekolah berstatus pelaksana. Hanya saja 3 bulan kemudian, pemerintah kabupaten lewat instansi teknis mengembalikan jabatan Femmy.
Komplen orang tua tak hanya sebatas infrastruktur, tetapi juga dugaan potongan program PIP yang diterima anak didik, dugaan pungutan liar hingga seragam olahraga yang berganti setiap tahun dengan harga jual relatif tinggi.
“Kalau dia kembali ke SD Inpres sebagai guru kita semua terima, tidak ada yang tidak terima, silahkan. Tapi kalau untuk jadi kepala sekolah kami orang tua murid SD Inpres Klabat tidak setuju. Kami tidak mempermasalahkan Ibu Rasni Plh diganti karena sementara. Jadi orang tua murid SD Inpres Klabat ini mau kalau boleh jangan Ibu Femmy yang kembali sebagai Kepsek di Sekolah ini. Siapapun yang diganti jangan Ibu Femmy Iroth,” sebut Irma Rumagit, salah satu orang tua.
Beberapa saat setelah demo, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara Daniel Wullur turun ke sekolah itu. Dia memastikan akan menindak tegas bila ada temuan masalah di sekolah itu
“Kalau itu ada sanksi, bisa saja diberhentikan misalnya sebagai kepala sekolah atau ada proses, itu kita akan serahkan ke aparat penegak hukum dalam hal ini bahwa tim cyber pungli diketuai oleh Wakapolres Minut, saya sebagai sekretaris. Kalau gratifikasi ketuanya saya, ada gratifikasi yang terjadi, laporkan, kalau memang dapat dibuktikan kita beri sanksi,” tegas dirinya. (**)
Peliput:
Ady Putong
Discussion about this post