Manado, Barta1.com — Lulusan D4 Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Manado (Polimdo) ini bekerja di salah satu perusahaan pertanian di Jepang. Pekerjaan yang dia lakukan sama halnya dengan apa yang dilakukan pertanian di Indonesia; menanam benih, memupuk, merawat tanaman hingga memanen.
Begitulah yang dilakukan Louis Lorenzo Johannis, anak pertama dari 3 bersaudara. Dari pasangan Corneles Johannis dan Liza Rantung itu.
“Setelah lulus dari perkuliahan di Politeknik Negeri Manado pada tahun 2020, sebelum bekerja saya mengikuti kursus 6 bulan untuk bahasa Jepang dan niatnya untuk ke sana,” ungkap Johannis.
Di Jepang, dirinya ingin belajar budaya kerja dan ilmu pertanian. Bukan itu saja, mata uangnya juga lebih tinggi dari Indonesia.
“Saya bekerja di sini perjamnya itu dibiayai sebesar 911 Yen atau sekitar Rp 106.000, jika dihitung per bulannya bisa mencapai Rp 21 juta,” ujarnya.
“Selain pendapatan dan pengetahuan. Berikutnya terkait kemandirian, dimana saya belajar terkait kedisiplinan terkait waktu dan profesional dalam bekerja. Dengan merantau seperti ini saya bisa menemukan banyak relasi dan lebih terlatih berbahasa asing,” tuturnya sembari menyebut dirinya baru 3 bulan bekerja di Jepang.
Dari hasil pekerjaan ini, Johannis berencana akan segera membeli tanah dan rumah, dan rencana selanjutnya adalah membuka usaha di Indonesia.
“Intinya selama menetap di Jepang, saya mensyukuri apa yang dikerjakan pada saat ini. Karena saya tidak pernah terpikirkan tentang seseorang yang pernah gagal dalam dunia perkuliahan, yang di mana saya pernah cuti satu semester dan hampir pula putus asa,” terangnya.
“Saat mau putus asa, saya berpikir lagi untuk bangkit karena kesuksesan itu hadir dari diri kita sendiri bukan orang lain, maka dari itu ketika saya lulus dari Politeknik Negeri Manado langsung mengikuti kursus di LPK Tsunagu di Tondano. Di situ saya diajarkan bahasa dan budaya Jepang, dan ketika ada penerimaan pekerjaan saya langsung mendaftarkan diri dan akhirnya diterima hingga saat ini,” sahutnya.
Johanis berpesan, bagi yang ingin ke Jepang atau keluar negeri untuk bekerja, selama memiliki tekad dan ambisi yang besar untuk masa depan yang lebih baik jangan pernah menyerah. Yakinlah pada jalan dan pilihan yang diambil, kemudian setiap usaha harus ditopang dengan berdoa dan terus berharap kepada Tuhan.
“Intinya memahami bahasa Negera yang akan dituju itu sangat penting,” ucap salah satu Drummer andalan UKM Musik Politeknik Negeri Manado ini.
“Bagi teman-teman mahasiswa yang mau berhasil khususnya mau ke luar negeri, sedianya dari saat ini lebih rajin lagi belajar. Rencanakan impian dengan harus konsisten mengejar itu. Jangan pernah menyerah, jika mendapatkan masalah kecil atau besar jangan berhenti untuk menghadapinya, semuanya adalah proses menuju apa yang kita rencanakan,” pintanya kepada rekan-rekan mahasiswa di Politeknik Negeri Manado. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post