Sejarah teater modern di Sulawesi Utara telah memasuki generasi keempat. Maka keterlibatan 1682 orang pemeran dan pekerja panggung dari 23 grup teater pada festival teater FSPG tahun 2022 di Jemaat GMIM Victory Kairagi Weru Manado, pada 21-23 Oktober 2022 sebagaimana ungkap personil pania, Feki Korto, adalah ruang tonton yang menarik dan terkini.
Dalam catatan saya selama 40 tahun terakhir, generasi keempat adalah para dramawan yang muncul mewarnai Festival Teater Pemuda dan Remaja GMIM serta festival teater Pelajar Balai Bahasa Sulut, termasuk Festival Teater Pelajar Tangkasi Bitung, juga peteater yang berusia relatif muda yang intens berkarya di atas tahun 2000.
Beberapa yang kiprahnya cukup menonjol dari era ini antaranya: Achi Breivy Talanggai, Ando Somba, Richard Salensehe, Irene Buyung, Sylvester Setligt (Ompi), Sandra Dewi Dahlan, Fajar Gultom, Jendricho Sastrapribadi Galatang, Zadrick Dauhan, Sandro Sambalao, Verell Nangoy, Marvild G Tahar, Randy Datangmanis (Biru) dan Stenlay Entjerau.
Juga Maurits Ole, Jull Hinta, Gerald Kolondam, Crysti Puitika Tinungki, Saul Ering. Epiphani Pangkey. Marcelino R. Silouw, Debora Maengko, Rivo Richardo, Ronal Rb Liando. Hanung Prabowo. Jaladri Junius Bawotong, Indah Dewi Christie Manembu.
Sementara generasi dari angkatan sebelumnya yang masih aktif mewarnai berbagai ajang festival tersebut baik sebagai mentor atau juri antaranya,Ventje Mait, John Piet Sondakh, Inyo Rorimpandey, Metro Labang, Vick Chenore Baule, Aldes Sambalao, Green Weol, Freddy Wowor, Rahadi Gedoan, Servie Kamagi, Deisy Wewengkang, Merry Pasikuali, Riccy NF Rorong dan Donald G Bentian.
Beberapa Karya Menarik
Pada Oktober 2020, Achi Breivy Talanggai dengan grupnya Institut Seni Budaya Independen Manado (ISBIMA) menggelar drama kolosal musikal “Pingkan Matindas” di eks kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sario, Manado. Lepas dari kontroversi yang merebak pasca-pertunjukan, Lakon “Pinkan Matindas” merupakan salah satu karya terbaik dramawan berusia muda ini. Selain menyutradarai taater dan menulis drama, Achi Breivy Talanggai dikenal produktif menulis puisi, cerpen dan menyutradarai film pendek.
Pementasan termutakhir generasi keempat lainya yaitu lakon “Museum” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarai Richard Juandy Salensehe yang berlangsung pada 9 November 2019 di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara. Pertunjukan semi kolosal Manado Teaterholic dan Sanggar Kreatif ini selain dibanjiri penonton, juga merupakan pementasan yang sukses, dan mendapatkan apresiasi dari sejumlah pengamat teater dan para spektator sebagai salah satu pertunjukan yang bermutu yang pernah hadir di Sulut.
Masih tahun 2019, Sylvester ‘Ompi’ Setligth mencuat sebagai salah satu dramawan fenomenal dengan memenangkan dua festival sekaligus yaitu, Festival Teater Remaja GMIM 2019 yang berlangsung pada 30 Agustus 2019 di Kawangkoan, Minahasa dan Festival Seni Pemuda Gereja (FSPG) GMIM 2019 di Wilayah Manado-Teling.
Lewat lakon “Tarsi” karya Iverdixon Tinungki yang disutradarainya, dramawan yang pernah magang di Teater Keliling Jakarta ini terpilih sebagai Sutradara terbaik dan berhasil mengatar Teater Jemaat GMIM Yerusalem Kolongan Atas (Sonder) dan teater Jemaat GMIM Syaloom Kolongan Atas (Sonder) sebagai grup terbaik.
Sementara dramawan-dramawan Sanggar Kreatif Manado, yang boleh dikata memiliki prestasi mencolok di kurun terakhir yaitu Septino Sandro Sambalao dan Crity Puitika Tinungki. Di tahun 2016 keduanya meraih aktor terbaik tanpa jenjang dalam Festival Teater Remaja Indonesia yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki Jakarta dalam lakon “Kata Mati” karya Iverdixon Tinungki.
Pada 2017 Cristy Puitika terundang sebagai aktor untuk Lakon “Museum” bersama Sanggar Kreatif Manado ke ajang Festival Teater Nasional di Jogyakarta Yang disutradarai Vick Chenore. Di tahun yang sama, Sandro Sambalao terundang bergambung dengan grup teater terkemuka Jepang Suzuki Company of Toga, untuk lakon “Dionysus”, sebuah tragedi Yunani yang disutradarai maestro teater Jepang Tadashi Suzuki.
Untuk pentas internasional di beberapa kota, di anataranya di Jepang, Singapura dan Indonesia. Sementara Cristy Puitika ikut main dalam pertunjukan Manado Teaterholic sebagai aktor utama dalam lakon “Museum” yang disutradarai Richard Juandy Salensehe yang berlangsung pada 9 November 2019 di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara. (*)
Penulis: Iverdixon Tinungki
Discussion about this post