Manado, Barta1.com – Setalah mengikuti Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB), jenjang selanjutnya yang harus diikuti kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) yakni Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD).
Hal itu pun dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GmnI Manado yang menggelar KTD selama 3 hari, di Tatelu Villa Lucky Kusoy, Jumat-Minggu (4-6/03/202). “Sebanyak tiga puluh kader GmnI telah mengikuti KTD, yang diwakilkan dari berbagai Komisariat,” ujar Ketua Panitia, Taufik Poli yang juga Wakil Ketua Bidang Kaderisasi DPC GmnI Manado kepada Barta1.com, Selasa (08/03/2022).
KTD ini dilakukan sebagai proses kaderisasi formal yang wajib dilaksanakan. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya dekaderisasi di lingkungan GmnI Manado.
Menurutnya, KTD ini juga sebagai upaya memantapkan metode berfikir marhaenisme terhadap kader-kader GmnI Manado. “Setiap kader juga didorong kemampuannya untuk menganalisa berbagai fenomena sosial, ekonomi, dan politik lewat metode berfikir Marhaenisme. Setelah itu, mereka dituntut untuk menurunkan cara berfikir tersebut kepada tindakan nyata,” jelasnya.
Ketua DPC GmnI Manado, Fernando M Tampi mengatakan KTD dibuat agar kader GmnI tidak dimaknai sebagai status formal dalam organisasi. Melainkan, lebih kepada penggerak organisasi dan tenaga untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. “Ada wujud komitmen DPC GmnI Manado dalam memantapkan tahapan kaderisasi ini. Selamat untuk 30 anggota GmnI Manado yang mengikuti dan dilantik pada KTD tersebut. Semoga, bisa tetap berada pada prinsip perjuangan, berjuang bersama untuk rakyat,” cetusnya.
Adapun materi yang diberikan pada KTD tersebut seperti Materialisme Dialektika Historis dibawakan oleh Bung Andre Mongdong, Marhaenisme oleh Bung Ferry Rasubala, Etika Politik Marhaenis diberikan oleh Bung Salman Saelangi. Sedangkan materi Kader sebagai Subjek Gerakan diberikan Demisioner Sekjen DPP GmnI, Bung Clance Teddy Muluwere, serta Analisis Sosial oleh Bung Prof Zetly Tamod. Bukan itu saja, adapun materi lainnya seperti Sarinah dalam Persepektif Gerakan dibawakan Eva Keintjem, dan Manajemen Organisasi oleh ketua DPD GmnI Sulut, Vrenky Muluwere.
Andreina Paendong salah satu peserta KTD dari Komisariat DPK GmnI Politeknik mengungkapkan, KTD bukan sekedar status yang dahulunya anggota kemudian menjadi kader. “Dari segi materi dan relasi didapatkan oleh peserta KTD, dimana pengetahuan tentang ber-GmnI bertambah. Sambil bertambah ilmu,” pungkasnya.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post