Manado, Barta1.com – Sulawesi Utara kaya akan keindahan alamnya baik pantai, pegunungan, hutan, lembah, hingga air terjunnya. Apalagi berbicara tentang Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Minut merupakan salah satu dari 15 kabupaten/kota di Sulut yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Ada yang dikenal hingga mancanegara, adapun tidak. Begitupun dengan air terjun Klimbun di Desa Tumbohon, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minut.
Desa Tumbohon memiliki keindahan 5 spot air terjun yang sangat menakjubkan, ada yang berukuran 100 meter, adapun 35 meter. Namun, tidak banyak yang mengetahui keberadaanya. Menuju Desa Tumbohon pengunjung hanya membutuhkan 45 Menit menggunakan kendaraan roda 2 dan 4 dari pusat kota Manado. Kemudian, melanjutkan perjalanan menuju air terjun Klimbun dengan berjalan kaki selama 30 menit.
Air deras, bebatuan, tanah yang licin, serta akar dan pepohonan akan menjadi cerita bagi setiap pengunjung. “Air terjun Klimbun masih sangat alami terbukti dengan akses jalannya yang belum terbentuk,” ungkap salah satu pengunjung, Werren Maramis (24) kepada Barta1.com, Minggu (20/02/2022).
“Di sana juga sangat bersih jauh dari namanya sampah. Klimbun masih berkabut dan keindahan alamnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata baik dari air terjunnya, pepohonan hingga bebatuan yang ada,” jelasnya.
Ia menambahkan, dengan keindahan yang ada, maka setiap pengunjung akan mendapatkan banyak angel dari segi pengambilan gambar maupun foto. “Sangat luar biasa air terjun Klimbun ini, saya sendiri merasa tidak puas Jika hanya sekali datang, apalagi sudah melihat keindahan air terjun tunan tangga,” ucapnya sembari mengharapkan setiap pengunjung yang datang untuk selalu safety agar tidak terjadi sesuatu dalam perjalanan.
Diwaktu yang bersamaan remaja Desa Tumbohon, Aurel Siby (15) ketika diwawancarai Barta1.com mengungkapkan dirinya sudah kesekian kalinya ke air terjun Klimbun. “Klimbun sudah menjadi tempat liburan bagi masyarakat Tumbohon,” tuturnya.
Menurutnya, hingga saat ini yang banyak mengunjungi air terjun Klimbun adalah masyarakat setempat. “Kiranya kedepannya banyak pengunjung yang datang, khususnya turis maupun lokal,” tambahnya.
“Ada 3 Spot air terjun Klimbun menjadi lokasi repling oleh pengunjung yakni spot 3, 4 dan 5. Kemudian, ada lahan untuk camping di Spot 5,” cetusnya. Kemudian Aurel mengharapkan kedepannya Klimbun tetap alami tampa ada yang merusak keindahannya. “Kiranya kedepannya pemerintah bisa memperhatikan jalan masuk ke air terjun Klimbun agar cepat diperbaiki,” ujarnya sambil menyebut air terjun Klimbun ini ditemukan pertama kalinya oleh petua-petua Desa Tumbohon.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post