Manado, Barta1.com – Menengok perjuangan Jufri Hairari (26), pemuda asal Gorontalo yang setiap harinya berjualan masker keliling di Kota Manado, ternyata tidak mudah.
Sejak umur 23 tahun, dirinya telah merantau ke Kota Manado dengan tujuan ingin mencari pekerjaan, pengalaman hingga keuntungan. “Tahun 2017 awal datang di Manado. Tujuanya untuk mencari pekerjaan, pengalaman dan rejeki. Kan kita tidak tahu nasib seseorang,” kata Jufri ditemui Barta1.com, Selasa (30/6/2020).
Lanjut Jufri, di Manado ini awalnya berjualan pengalas kaki dengan cara keliling. Keluar jam tujuh pagi dan pulang jam tujuh malam, selama 3 Tahun.
“Setelah adanya virus Corona melanda. Saya mengantikan jualan, dari pengalas kaki menjadi masker scuba. Dengan harga bervariasi Rp5 ribu, Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per buah,” ujarnya.
Jualan masker scuba dengan cara berjalan, jika melihat ada orang akan ditawarkan. “Hari ini saya keluar dari jam 7 pagi dari tempat kost ke area Komo, Banjer, Politeknik hingga Bandara,” kata Jufri.
Keutungan yang diperoleh per harinya paling tinggi itu Rp 100 ribu. Uang Rp 100 itu, Rp 15 ribu disisipkan untuk uang kost. Maklum, uang kost per bulan Rp 350 ribu,” kata lelaki muda kelahiran 26 Mei 1994 ini.
Pada intinya, kata dia, pekerjaan yang dilakukan itu halal. Kita tidak tahu nasib seseorang ke depanya bagaimana. Prinsipnya, bekerja keras dan berdoa.
Saat ditanya apakah memperoleh bantuan Covid-19? Ia menjawab, hanya mendapatkan bantuan dari teman-teman kost. Sedangkan dari pemerintah belum sama sekali. “Saat saya merantau dari Gorontalo ke Manado tidak terpikir untuk meminta atau menerima bantuan dari pemerintah. Karena tujuan saya itu mendapatkan rejeki dari bekerja bukan meminta bantuan,” ujar Jufri sembari berharap dapat pasangan hidup di Manado.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post