Manado, Barta1.com – Sektor perikanan Sulawesi Utara ikut terdampak dengan Covid-19. Seperti stok berlebihan ikan tuna.
Biasanya sebelum beberapa usaha dan perusahaan tutup, ikan tuna dibeli dengan harga Rp 60 ribu hingga Rp 90 ribu sesuai mutu. “Namun ketika rumah makan, hotel, ekspor dan perdangangan antar pulau ditutup mengakibatkan stok tuna harganya turun,” ujar Kadis Perikanan dan Kelautan Sulut, Tineke Adam, belum lama ini.
Begitupun terkait ekspor ikan kaleng ke luar negeri. Tujuan ekspor biasanya ke Amerika, Eropa, Jepang dan Timur Tengah. Akan tetapi Amerika dan Eropa menerapkan lockdown sehingga terjadi kesulitan bagi melakukan ekspor.
“Puji syukur, Timur Tengah dan Jepang hingga saat ini masih menerima ekspor ikan kaleng dari Sulut tepatnya dari Kota Bitung,” kata dia.
Soal ikan tidak terlalu mengkhawatirkan bagi kami. Yang saat ini dikhawatirkan adalah ketenagakerjaan eksportir tuna yang terdampak Covid-19.
Ia menambahkan, saat ini ikan kaleng di Kota Bitung sangat banyak. “Bagi tim gugus yang nanti akan memberikan bantuan ke masyarakat seperti buruh harian, ojek dan sopir mikrolet untuk bis melibatkan komuditas kami,” bebernya.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post