Manado, Barta1.com – Beberapa kejadian yang mencoreng dunia pendidikan di Sulawesi Utara akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Baik guru yang memberikan sanksi kepada siswanya yang berujung siswa tersebut meninggal. Lalu dua hari lalu, justru siswa yang menikam gurunya hingga tewas hanya persoalan sepele.
Melihat kejadian ini, Kepala SMK Negeri 4 Manado, Drs Jenner Rumerung tidak pernah habis cara mendidik dan menjadikan siswanya berprestasi baik kegiatan ekstra kurikuler maupun belajar mengajar. Kegiatan keagamaan dan memberikan pemahaman terkait sikap sopan santun.
“Mendidik anak-anak perlu kesabaran dan itu sering saya sampaikan ke teman-teman guru lainya. Pada intinya peran lingkungan sekolah dan orang tua sangat mendukung pertumbuhan prilaku anak,” katanya, Selasa 22/10/2019.
Jika kedapatan ada siswa yang terlambat pihaknya memberikan hukuman sewajarnya tanpa adanya hukuman fisik. “Hukumannya seperti angkat sampah dan bersihkan toilet yang sehari-hari mereka pakai. Jadi hukuman yang masih manusiawi bisa dikatakan,” ujarnya.
SMK Negeri 4 Manado ada wadah yang menarik simpati dan empati siswa untuk mengembangkan minat dan bakat. Seperti sanggar seni dan pembuatan film dokumenter beserta olahraga bela diri karate dan silat. “Dan untuk silat sudah pernah membawa nama Sulut di Aceh,” katanya.
Lanjut dia, adapun penerapan pemahaman keagamaan kepada siswa-siswi dengan mengadakan ibadah setiap hari Kamis baik beragama Islam maupun Kristen. “Untuk menjamin lingkungan kami agar tetap terjaga, pihak sekolah sudah bekerja sama dengan Polsek Tikala melihat situasi sekolah dan kondisi anak-anak,” ujar Jenner.
Ia menambahkan bersyukur hingga saat ini semua siswa selalu patuh aturan dan tidak pernah melawan guru dan sebagainya. “Kami sangat memohon kepada setiap orang tua membina anak-anaknya dengan baik agar tidak terbawa ke hal-hal negatif atau sebagainya,” pungkasnya.
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post