Manado, Barta1.com – Yosi Mokalu berlari ke atas panggung. Sambil memegang mic, dia ‘membakar’ semangat ratusan anak muda dari 76 SMA/SMK di Sulawesi Utara dengan motivasi positif.
“Setiap orang, termasuk anak muda seperti kalian, pasti punya talenta yang diberikan Tuhan. Tinggal bagaimana menggalinya untuk hal-hal positif dan kehidupan banyak orang,” ujar personil Project Pop, di Hotel Aston Manado, Jumat (19/7/2019).
Artis asal Manado ini didaulat sebagai salah satu pemateri dalam kegiatan Creatormuda Academy Manado digelar 19-20 Juli 2019. Setidaknya 170 siswa dari 76 sekolah di Sulut sebagai peserta. Mereka cukup antusias mengikuti kegiatan yang tak hanya dibekali bagaimana memotivasi diri tapi belajar membuat konten dari para pakar.
“Kegiatan ini akan mempertemukan 170 pelajar SMA/sederajat untuk mengikuti sesi Mading Talks. Pada sesi berikutnya, 10 tim terbaik berkesempatan untuk mengikuti sesi Booth Camp berupa pelatihan pembuatan konten positif bersama para pelatih yang berpengalaman di bidang menulis, desain grafis, fotografi, dan videografi,” ujar Khelmy K Pribadi, Direktur Program MAARIF Institute.
Ia mengatakan latar belakang munculnya ide kegiatan itu adalah cukup banyaknya media sosial serta berbagai aplikasi komunikasi yang mudah diakses melalui telepon genggam, menjadikan arus informasi dapat tersebar dengan cepat dan massif.
Lalu, tanpa adanya filterisasi yang kuat dalam diri, siapapun menjadi lebih rentan terpapar konten yang mengandung fitnah, hoax, berita bohong, ujaran kebencian, dan pelintiran kebencian.
Mengejutkan, survei yang dilakukan We Are Social, terjadi peningkatan pengguna media sosial dari tahun 2018 ke 2019, dari 130 juta ke angka 150 juta jiwa. Peningkatan pengguna media sosial ini sangat berpengaruh terhadap cara pandang, khususnya anak muda. Media sosial juga memunculkan pola yang baru. Selain sebagai konsumen, anak muda kini bisa menjadi produsen konten.
“Nah, dalam konteks itulah, MAARIF Institute bekerjasama dengan Peace Generation, Cameo Project, Ruang Guru, dan Love Frankie yang didukung oleh Google.org menginisiasi program Creatormuda Academy, sebuah platfrom pembelajaran offline untuk siswa SMA/sederajat tentang Keindonesiaan, Keragaman dan Literasi Media. Kami berharap melalui program ini akan lahir para konten kreator dari para anak muda di Sulut yang menyampaikan pandangan tentang keindonesiaan dan keragaman,” kata pria yang beristri wanita asal Minahasa Utara ini.
Khelmy menambahkan bahwa kegiatan ini digelar di 10 kota di Indonesia. Dimana Manado menjadi tempat perhelatan kelima. Kesepuluh kota tersebut adalah Jakarta, Yogyakarta, Malang, Semarang, Manado, Makassar, Pontianak, Padang, Mataram, dan Bandung.
Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Abdul Rohim Ghazali, berharap anak muda dapat mengekspresikan diri melalui konten-konten kreatif melalui platform yang tersedia. “Berbagai ide segar dan kreatif yang berasal dari anak muda perlu diarahkan dalam bentuk konten-konten positif dan diunggah ke media sosial. Untuk itu, kami menyediakan platform online dalam madingsekolah.id,” pungkasnya.
Ericha, salah satu siswa dari Manado sangat bangga bisa ikut terlibat dalam kegiatan ini. “Selain menambah pengetahuan terutama bagaimana membuat konten positif, paling penting saya juga mendapat sahabat yang baru dalam upaya menebar nilai keberagaman. Kan kami datang dari berbagai latarbelakang agama, suku, dan budaya,” ujarnya.
Penulis : Agustinus Hari
Discussion about this post