Manado, Barta1.com — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap data kedalaman dan keparahan kemiskinan Sulawesi Utara mengalami kenaikan. Bahkan Pada September 2018, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan untuk kawasan perdesaan meningkat 3 kali lipat lebih tinggi dibanding perkotaan.
Infogram
“Selama periode Maret-September 2018, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di perdesaan mengalami kenaikan. Hal ini berarti rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perdesaan cenderung jauh dari garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin makin besar,” kata BPS Sulut, dalam rilis yang dipublikasikan 15 Januari 2019.
Di perkotaan nilai P1 dan P2 cenderung mengalami penurunan. Artinya rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perkotaan cenderung makin dekat garis kemiskinan dan ketimpangan di antara penduduk miskin makin sempit.
Apabila dibandingkan antara daerah perkotaan dan perdesaan, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perdesaan lebih tinggi daripada di daerah perkotaan. Pada September 2018, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk daerah perdesaan tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan P1 daerah perkotaan.
Menurut BPS Sulut, sejumlah faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan selama periode Maret-September 2018 antara lain, Selama periode tersebut terjadi deflasi atau penurunan harga-harga secara umum sebesar 0,08 persen. Sementara jika dibandingkan dengan September 2017, laju inflasi adalah 1,45 persen.
Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan penduduk pada kelompok 40 persen terbawah dan 40 persen menengah mengalami peningkatan dibanding Maret 2018, yaitu sebesar 3,62 persen dan 3,31 persen.
Selanjutnya, penyaluran Rastra yang kurang tepat sasaran di daerah perdesaan. Berdasarkan hasil Susenas, lebih dari 8 persen rumah tangga pada desil 8 (8,14%) dan desil 9 (8,24%) menerima manfaat program rastra.
Infogram
Data lainnya menyebut, pada September 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Sulawesi Utara mencapai 189,05 ribu orang (7,59 persen), berkurang 4,26 ribu orang dari kondisi Maret 2018 yang sebesar 193,31 ribu orang (7,80 persen).
Dibandingkan kondisi Maret 2018, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2018 turun 0,32 poin menjadi 4,82 persen, sebaliknya persentase penduduk miskin di daerah perdesaan naik 0,08 persen menjadi 10,57 persen. (*)
Penyunting: Ady Putong
Discussion about this post