SANGIHE, BARTA1.COM – Beraneka persoalan yang dihadapi warga terkait minimnya ambulance di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Ice (34) – nama disamarkan, misalnya. Warga yang tak mau identitas lengkapnya dipublis ini, mengatakan dari wilayah Kecamatan Tamako, mereka harus mengeluarkan biaya Rp300,000 untuk menyewa kendaraan (taxi) untuk merujuk pasien dari Tamako ke Tahuna.
“Hal ini sudah cukup lama kami alami. Setiap kali merujuk pasien ke Tahuna, tak ada Ambulance yang beroprasi karena rusak. Maka dari itu solusinya, tinggal menyewa kendaraan dengan biaya Rp. 300,000,” ungkap dia, belum lama ini.
Menyikapi hal itu, Kadis Kesehatan Jopy Thungari menjelaskan kondisi demikian telah diupayakan solusinya secepat mungkin.
“Kami telah mengupayakan perbaikan Ambulance di tiap-tiap Kecamatan yang membutuhkan itu. Inventaris yang ada, akan diberdayagunakan. Sekarang sudah akan dimulai tahapan perbaikannya,” kata Thungari, Senin (30/7/2018).
Terkait dengan keluhan masyarakat yang masuk sekarang ini, kata dia, akan upayakan secepatnya wilayah-wilayah yang mendesak membutuhkan pelayanan Ambulance.
“Akan diprioritaskan wilayah yang saat ini mendesak, baik wilayah Kecamatan Tamako, Kecamatan Manganitu Selatan dan yang wilayah-wilayah lainnya,” pungkas Thungari.
Dia mengakui ada tiga tahapan terkait pengusulan pengadaan mobil Ambulance yang harus dilalui. “Sekarang tahapan pertama telah diupayakan yaitu pengusulan pada anggaran tahun 2019,” kata Thungari.
Masyarakat diberbagai wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, belakangan ini meneriakan keluhan terkait minimnya mobil ambulace untuk kegunaan rujukkan pasien ke RS Liun Kendage Tahuna.
Peliput: Rendy Saselah
Discussion about this post