Sangihe, Barta1.com – Tak lengkap bila berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Sangihe, kemudian tidak menyempatkan diri menikmati pesona alami Pulau Tehang. Pulau Tehang berada di Kampung Laotongan, Kecamatan Tabukan Selatan.
Meski tak dikenal luas, pulau ini menyimpan pesona yang wajib dikunjungi penikmat keindahan pantai maupun penikmat keindahan bawah laut. Karang-karang di Pulau Tehang masih cukup terawat dengan baik. Objek wisata lainnya juga terdapat di sana adalah hamparan pasir putih Pantai Kalama. Demikian juga, goa dalam laut Nanating yang tak kalah menarik perhatian.
Namun begitu, yang paling penting jika hendak mengunjungi Pulau Tehang adalah berkunjung ke situs sejarah Batu Tehang. Batu Tehang dipercayai adalah meteor yang jatuh dari langit. Berdasarkan tuturan Alwi Lomboris, Kepala Kampung Laotongan, konon pada waktu batu tersebut jatuh, ia mengeluarkan cahaya seperti bulan.
“Sehinga diimani tempat ini adalah tempat yang ajaib sehingga sebelum ada tempat ibadah masyarakat beribadah di tempat itu,” ungkap Lomboris, Minggu (30/6/2019).
Nama Tehang sendiri bermula dari dialek warga Tabukan yang datang mulai membuka pemukiman di pulau itu. Sebenarnya namanya adalah ‘terang’ karena cahaya yang keluar dari batu tersebut. “Nama batu tersebut adalah Batu Terang, penemunya orang Spanyol. Karena dialek Tabukan, maka menjadi Tehang,” ujar Kapitalaung Lomboris.
Untuk saat ini menurut dia, Pulau Tehang sendiri cukup sering dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal demikian tak lepas dari peran Yayasan Sampiri dalam memperkenalkan potensi wisata kampung tersebut. “Potensi desa ini selain nelayan, juga adalah potensi wisata. Meski belum terpromosikan, namun kunjungan turis mancanegara dan domestik tetap ada, seperti Yayasan Sampiri yang menfasilitasi. Maka dengan kedatangan ini (Medaseng) Kampung Laotongan sudah berada di daerah wisata,” ujar Lomboris.
Berdasar cerita masyarakat ketika pengunjung Kampung Laotongang belum menginjakkan kaki di Batu Tehang, maka dia belum bisa dikatakan sampai di kampung tersebut.
Penulis : Rendy Saselah
Discussion about this post