• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Sabtu, Oktober 11, 2025
  • Login
Barta1.com
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Talaud
    • Kotamobagu
    • Edukasi
    • Nasional
    • Barta Grafis
    • Prodcast
  • Politik
  • Kultur
    • Budaya
    • Sejarah
    • Seni
    • Sastra
    • Biografi
  • Fokus
    • Lipsus
    • Opini
    • Tajuk
  • Olahraga
  • Mereka Menulis
    • Esoterisisme
    • SWRF
  • Video
  • Webtorial
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Talaud
    • Kotamobagu
    • Edukasi
    • Nasional
    • Barta Grafis
    • Prodcast
  • Politik
  • Kultur
    • Budaya
    • Sejarah
    • Seni
    • Sastra
    • Biografi
  • Fokus
    • Lipsus
    • Opini
    • Tajuk
  • Olahraga
  • Mereka Menulis
    • Esoterisisme
    • SWRF
  • Video
  • Webtorial
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
Barta1.com
No Result
View All Result
Home Politik

Limbah PT FUTAI ke Laut Beresiko ?, Stella Runtuwene: Kita Makan Ikan Tercemar

by Meikel Eki Pontolondo
9 Oktober 2025
in Politik
0
Wakil Ketua DPRD Sulut, Stella Runtuwene. (foto: meikel/barta)

Wakil Ketua DPRD Sulut, Stella Runtuwene. (foto: meikel/barta)

0
SHARES
27
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Manado, Barta1.com – Pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan sikap semakin kritis dalam menyerap aspirasi masyarakat, khususnya dari Asosiasi Tanjung Merah Memanggil, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Ruang Serbaguna DPRD Sulut, Selasa (7/10/2025).

Wakil Ketua DPRD Sulut, Stella Runtuwene (Dapil Minsel-Mitra), menegaskan bahwa RDP ini harus menghasilkan solusi nyata. Ia menyoroti pencemaran lingkungan yang dilaporkan warga, termasuk bau menyengat dan perubahan warna aliran sungai.

“Kalau masyarakat datang mengadu, pasti ada yang salah. Tidak mungkin mereka datang kalau tidak terjadi pencemaran. Baunya terlalu tajam, sungainya hitam. PT FUTAI harus melakukan pembenahan,” ujar Stella.

Ia juga memperingatkan bahwa limbah yang dibuang ke laut berisiko mencemari sumber makanan masyarakat luas.

“Sulut ini ambil ikan dari laut yang sama. Kalau lautnya tercemar, berarti kita makan ikan yang tercemar juga,” tegasnya.

Stella berharap PT FUTAI segera memperbaiki sistem pengelolaan limbah agar tidak lagi menimbulkan keresahan masyarakat.

Nada tegas juga disampaikan Pierre Makisanti, anggota DPRD dari Dapil Minahasa–Tomohon. Ia menegaskan bahwa keberadaan perusahaan seharusnya memberi manfaat, bukan justru menjadi beban bagi warga.

“Kalau masyarakat datang berteriak di sini, berarti ada masalah serius. Kalau perusahaan tidak bisa menyelesaikan masalah ini, saya usul ditutup saja,” pungkas anggota Fraksi PDI Perjuangan itu, disambut sorakan “betul” dari masyarakat yang hadir. 

Wakil Direktur PT FUTAI, Erwin Irawan, di tempat yang berbeda, ketika diwawancarai mengatakan bahwa pertemuan dalam RDP ini berjalan positif dan menjadi perhatian khusus, tidak hanya bagi PT FUTAI, tetapi juga bagi KEK.

 

“Terhadap arahan dan rekomendasi dari DPRD Provinsi Sulut, kami patuh dan akan mengikuti setiap ketentuan yang diberikan. Sebagai perusahaan yang berinvestasi di Indonesia, hal tersebut sudah menjadi kewajiban kami,” ungkap Erwin.

 

Sebagai perusahaan asing yang berdomisili dan berinvestasi di Kota Bitung, PT FUTAI menyadari pentingnya tunduk pada seluruh aturan yang berlaku di Indonesia.

“Tapi kami juga berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah terhadap kondisi kami, mengingat selama lebih dari lima tahun ini kami berjuang sendiri,” jelasnya.

Erwin juga mengungkapkan bahwa apabila operasional perusahaan dihentikan, maka kerugian yang ditimbulkan akan sangat besar. Hingga kini, dari total target 365 hari produksi, PT FUTAI baru mampu mencapai 200, terhitung sejak tahun lalu hingga hari ini.

“Kami belum melakukan produksi secara maksimal,” ujarnya singkat. Saat ditanya soal dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat Tanjung Merah, ia menilai bahwa hal tersebut mungkin hanya bentuk emosi sesaat. Sebagai perwakilan perusahaan, ia sudah terbiasa menghadapi hal demikian. (*)

Peliput: Meikel Pontolondo

Barta1.Com
Tags: DPRD SulutMasyarakat Tanjung MerahPT FUTAIStella Runtuwene
ADVERTISEMENT
Meikel Eki Pontolondo

Meikel Eki Pontolondo

Jurnalis di Barta1.com

Next Post
Bupati Chyntia Kalangit Ingatkan Warga Pesisir Waspada dengan Cuaca Ekstrem

Bupati Chyntia Kalangit Ingatkan Warga Pesisir Waspada dengan Cuaca Ekstrem

Discussion about this post

Berita Terkini

  • UNIMA Pintar Bareng GoPay: Paham Doi for Torang pe Masa Depan! 9 Oktober 2025
  • Bangga! Alumni D4 Teknik Informatika Polimdo Bersinar di Perusahaan Global NTT Data 9 Oktober 2025
  • Bupati Chyntia Kalangit Ingatkan Warga Pesisir Waspada dengan Cuaca Ekstrem 9 Oktober 2025
  • Limbah PT FUTAI ke Laut Beresiko ?, Stella Runtuwene: Kita Makan Ikan Tercemar 9 Oktober 2025
  • Digitalisasi Layanan Listrik Warnai REI Expo XX Manado 8 Oktober 2025

AmsiNews

© 2018-2020 Barta1.com - Hosting by ManadoWebHosting.

No Result
View All Result
  • #12328 (tanpa judul)
    • Indeks Berita
  • Contact
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Kebijakan Privasi
  • Laman Contoh
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Talaud
  • Webtorial

© 2018-2020 Barta1.com - Hosting by ManadoWebHosting.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In