Manado, Barta1.com – Hobi yang menghasilkan uang menghantarkan Chikitta Ratu untuk terus mencintai olahraga arung jeram. Perempuan kelahiran Tondano, 22 Desember 1990 ini, mencintai olahraga air ini sejak dirinya di bangku kuliah. “Pertama kali mengenal rafting sejak masuk organsiasi Mapala di Kampus Unima,” singkatnya.
“Awalnya, hanya sekedar ikut-ikutan saja, karena bagian dari Mapala Technology Fakultas Teknik Unima. Tetapi, di tahun 2014 saya dipercayakan untuk mengikuti kejuaraan di Citarik Jabar. Itu merupakan pra kejuaraan dunia. Dan kebetulan kami masuk 3 besar. Dari kejuaraan itu, saya lebih mencintai olahraga ini. Dan ketagihan, untuk mengikuti berbagai perlombaan,” ungkap anak tunggal dari pasangan Glenny Ratu dan Vera Gimon itu.
Cerita Ratu, dahulunya saat menyewa alat rafting sangat terasa pengeluarannya. Mengingat dirinya masih berstatus mahasiswa. “Saat itu juga, saya bertekad kedepannya akan memiliki unit sendiri terkait olahraga air ini. Agar supaya, ketika melakukan rafting tidak mengeluarkan uang lagi,” ujarnya.
“Puji Tuhan mimpi yang diharapkan sejak mahasiswa itu tercapai juga. Setelah bekerja dibeberapa perusahaan, akhirnya bisa mengumpulkan uang untuk membeli perahu sendiri. Dan saat itu, saya langsung bekerjasama dengan operator arung jeram di Sawangan Minut,” imbuhnya.
Dipikir-pikir, menurutnya, selain digunakan secara pribadi bisa juga memberi pendapatan, ketika perahunya disewa tamu. “Intinya, saya mendapatkan penghasilan dari tamu yang menggunakan perahu saya. Selain, saya sendiri yang mengantar tamu tersebut,” tuturnya.
“Pertama kali mendapatkan penghasilan dari usaha rafting ini yang pertama kali saya ingat, adalah Tuhan. Sebagai orang percaya akan berkat yang ia berikan, kita utamakan perpuluhan. Dan sisanya, saya akan tabung lagi untuk menambah unit, dan kedepannya akan membuat operator sendiri,” terangnya.
Kecintaannya terhadap arung jeram, bukan sekedar untuk pribadi maupun usahanya sendiri. Melainkan, untuk misi kemanusiaan. Beberapa kejadian bencana yang terjadi di Sulut, dirinya terlibat menjadi relawan dan perahunya digunakan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. “Dari hobi ini, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang sangat berharga,” katanya.
“Ada pun manfaat lainnya, yang bisa saya dapatkan selama mendalami hobi rafting ini, yaitu saya bisa menghilangkan phobia air. Mengingat, saya sendiri tidak tahu berenang. Ketika phobia air itu hilang. Saya bisa berangkat ke sana ke mari, untuk ikut pertandingan. Dan saat ini juga, saya bagian dari juri nasional untuk rafting. Kemudian, bisa mengenal orang-orang hebat diluar daerah,” imbuh perempuan yang bisa menempatkan semua posisi saat rafting.
Diketahui, selain menjalankan usaha rafting. Chikitta Ratu juga, menjalankan usaha kanvas dan distribusi barang. Selepas, dirinya keluar dari perusahaan rokok.
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post