Manado, Barta1.com — Kelompok teater pemuda GMIM Nazaret Tuminting sukses meraih poin tertinggi dalam helatan lomba teater seri B FSPG 2022, yang baru usai pekan lalu. Ternyata pilihan naskah “Orang-orang Terusir” yang mereka bawa di atas panggung merupakan tribut untuk masyarakat Pulau Sangihe yang menolak tambang emas.
“Iya ini bentuk dukungan kami untuk masyarakat di Pulau Sangihe yang tak kenal lelah menolak kehadiran korporasi tambang emas di sana,” cetus Aldes Sambalao, mentor kelompok teater Pemuda Nazaret Tuminting, Jumat (28/10/2022).
“Orang-orang Terusir” ciptaan Iverdixom Tinungki memang selaras dengan aksi penolakan tambang. Kisahnya tentang keluarga yang diusir dari rumahnya, di pesisir pantai, oleh pemimpin kampung dan masyarakat yang pro-tambang pasir besi.
Naskah bergenre tragedi ini menyisakan luka menganga akibat kelakukan orang-orang yang mengkhianati saudaranya. Dikisahkan, Jhon Pargo, lakon dalam naskah ini, akhirnya dibawa pergi oleh sekelompok orang yang mendukung keberadaan tambang. Dialog lakon yang lain menyiratkan Pargo harus dibunuh karena mempertahankan tanahnya dari korporasi.
“Kami mendukung penuh perjuangan masyarakat Sangihe yang menolak tambang, sebagai pekerja seni cara dukungan itu kami tunjukkan di atas panggung pementasan teater,” jelas Aldes.
Di Sangihe sendiri perjuangan menolak tambang emas sudah dilakukan beberapa tahun terakhir. Secara nyata perjuangan itu dilakukan lewat gugatan di pengadilan oleh masyarakat, juga aksi-aksi lapangan. Dukungan terhadap aksi ini juga ditunjukkan oleh berbagai pihak, termasuk lewat karya sastra dan produksi film dokumenter tentang Sangihe. (*)
Peliput: Ady Putong
Discussion about this post