Manado, Barta1.com – Tarian Cakalang asal Kota Bitung, yang dibawakan mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Negeri Manado memukau para Wakil Direktur 1 Bidang Akademik Politeknik se-Indonesia.
Pasalnya, beberapa Wakil Direktur 1 itu ikut bergoyang sembari mengikuti gerakan Tarian Cakalang. Salah satunya Mohd Safruddin ST Meng, Wakil Direktur 1 Bidang Akademik Politeknik Negeri Madura, yang tak sungkan-sungkan berdiri dari tempat duduknya untuk ikut memperagakan Tarian Cakalang.
“Tarian yang ditampilkan mahasiswa Politeknik Negeri Manado sangat unik. Dan penarinya ini sangat menghayati. Bukan itu saja, penarinya seperti bukan mahasiswa yang baru belajar menari, melainkan mereka terbiasa menari dan itu sangat menghibur kami,” ungkapnya kepada Barta1.com, saat berada di Ruangan Teater Politeknik Negeri Manado, Rabu (28/09/2022).
Ia menyebut, dengan tarian tersebut, tak terasa terbawah dengan suasana sampai ikut menari. “Bagi mahasiswa yang terlibat menari ini, tetaplah belajar dengan kreasi-kreasi yang baru, supaya kedepannya jenis tarian makin banyak disukai oleh orang lain, karena setiap tarian itu yang menyukai orang-orang berbeda, intinya tetap belajar,” ujarnya.
Senada dengan Safrudin, Ketua Forum Wakil Direktur 1 Bidang Akademik Politenik Se-Indonesia, Nunung Martina, ST MSi mengucapkan banyak terimakasih kepada Politenik Negeri Manado yang sudah menghibur dengan tarian unik ini. “Tarian pancing ini sangat unik, sampai gerakan ini memperlihatkan ada yang jatuh di pelukan lelaki,” terangnya sembari tersenyum.
Melihat tarian ini, dirinya sangat gembira, sekali lagi banyak terimakasih atas penyambutannya yang luar biasa bagi Direktur dan jajaran Politeknik Negeri Manado.
Sedangkan, mahasiswa Politeknik Negeri Manado, Ester Suatan yang terlibat langsung Tarian Cakalang ini. Ia menyabutkan tarian ini berasal dari Kota Bitung. “Kami membawakan Tarian Cakalang Kota Bitung, dan ini kami pelajari melalui youtube selama 2 hari. Bersyukur selama 2 hari ini, kami bisa berlatih dengan baik,” tuturnya.
Adapun, kesulitan yang sering didapatkan di lapangan, yakni menyatukan gerakan yang ada. “Kedepannya kami akan terus berlatih, agar tari-tarian daeran Sulawesi Utara terus dikenal dan terjaga,” cetusnya.
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post