Manado, Barta1.com—Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Provinsi Sulut melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sulut, Senin (12/09/2022).
Salah satu tuntutan yang disampaikan ialah kebijakan pemerintah dengan program bantuan langsung tunai (BLT) Sebesar Rp. 150 selama sebulan.
“Rp 150 ribu selama 30 hari dengan biaya 5 ribu per hari apa cukup dengan kondisi naiknya BBM saat ini. Jangan membuat retorika seakan-akan membenarkan kebijakan yang ada, jangan bodohi masyarakat dengan program BLT,” ungkap Kordinator Lapangan KSBSI Frankie Mantiri dalam orasinya.
“Kenaikan BBM ini sangat berdampak terhadap bahan pokok lainnya. Mampukah Rp. 150 ribu ini mencukupi kehidupan rakyat Indonesia selama sebulan, program BLT yang diberikan pemerintah hanya berlangsung 4 bulan, tetapi kesulitan rakyat Indonesia bukan hanya 4 bulan, ini akan berkelanjutan secara terus-menerus,” tegas Mantiri.
Menurut dia, KSBSI Provinsi Sulut menolak tegas kebijakan pemerintah dalam menaikan BBM.
“Penderitaan rakyat belum selesai, ekonomi rakyat baru akan bertumbuh kembali akibat pandemi Covid-19. Belum selesai rakyat menjerit, pemerintah sudah menaikan harga BBM,” ucapnya.
“Kenaikan BBM ini adalah derita baru masyarakat. Kebijkan-kebijakan yang tidak populis, sebenarnya banyak solusi yang dilakukan oleh pemerintah, salah satunya memotong tunjangan atau gaji dari pihak BUMN atau anggota DPR RI guna menyelamatkan APBN kita. Terlalu banyak anggaran tunjangan terhadap mereka,” tegasnya.
Setelah mendengarkan hal tersebut, langsung ditanggapi oleh Ketua Komisi III DPRD Sulut, Berty Kapojos.
“Apa yang menjadi tuntutan bapa-ibu KSBSI akan kami tindaklanjuti, dan akan kita serahkan ke pimpinan DPRD Sulut dan nantinya akan diteruskan ke pemerintah pusat,” jawabnya.
Sedangkan anggota DPRD Sulut, Amir Liputo dari partai PKS, dan Hendry Walukow dari Partai Demokrat menyuarakan hal yang sama dengan buruh KSBSI, terkait penolakan kenaikan BBM.
“Saya Amir Liputo sesuai dengan arahan dari pusat. Partai kami PKS ikut menolak dengan adanya kenaikan BBM ini, mari sama-sama kita kawal tuntutan dari kawan-kawan buruh ini,” cetus Liputo.
Senanda dengan Liputo, Walukow menyebut atas nama pribadi dan Fraksi Demokrat akan terus bersama rakyat menolak adanya kenaikan BBM ini.
“Sejak awal kami partai Demokrasi menolak adanya kenaikan BBM ini,”pungkasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post