Manado, Barta1.com — Kecintaan kaum milenial pada budaya Sulawesi Utara kerap ditunjukkan Jilly Brigita Ngantung. Dirinya begitu semangat saat tampil memainkan alat musik tradisional Kolintang bersama Sanggar Ma’azani Tomohon.
Belajar Kolintang sejak Kelas 6 SD hingga saat ini, Jilly terlihat begitu lihai saat mengetuk bilah-bilah papan dengan stik pemukul menghasilkan harmonisasi indah dengan grup Ma’azani.
“Hingga kini kami di sanggar Ma’azani Tomohon sering diundang mengisi acara di iven daerah hingga nasional,” ujar perempuan berumur 21 tahun itu pada Barta1, Jumat (13/05/2022).
Cukup lama memainkan Kolintang, mahasiswi Unika De La Salle Manado itu akhirnya bisa bermain bermain di beberapa posisi, namun sangat khatam sebagai pengiring. Lagi yang dibawakan bersama grupnya pun beragam; nasional, klasik, tradisional hingga modern.
Sebagai pemain, semangatnya tidak luntur mempopulerkan alat musik tradisional Minahasa ini. Bahkan semangat itu kini coba ditularkan ke yang lebih muda.
“Selain berlatih dan menjadi pemain musik Kolintang, saya juga melatih adik-adik SD dan anggota yang baru bergabung di Sanggar Ma’zani agar pemain musik Kolintang ini ada regenerasi,” kata dia.
Saat ditanya tentang kesulitan saat memainkan Kolintang, Jilly menjawab kebosanan.
“Setiap apa yang diikuti pasti ada tahapan kebosanan. Tetapi, lama-kelamaan hilang karena teman-teman sesama pemain Kolintang sangat asik, dan bisa membuat nyaman,” cetus dia.
“Saya berharap ke depannya musik tradisional Kolintang ini terus membawa nama baik Sulut hingga ke luar daerah, maupun ke negara lainnya,” tutup Jilly.
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post