Talaud, Barta1.com — Irwan Hasan dan Poros Baru Porodisa yang digagasnya, adalah salah satu dari sekian gerakan peduli Talaud yang pernah ada di negeri perbatasan itu. Gerakan mereka seakan mengaktualkan ungkapan religius; “dunia selalu tak kekurangan kasih sayang, dan kebaikan selalu punyah cara membuat seseorang tersenyum.”
Fajar belum lama menyingsing di Mala, Markus Berkati, seorang warga desa pesisir Melonguane, berusia 42 tahun nampak ceria di hari menjelang akhir Desember 2021. Tak ada ungkapan berlebih diucapkannya selain rasa haru ketika menerima kunci rumah dari program Bedah Rumah Poros Baru Porodisa yang diserahkan Charles Edah.
“Penyerahan rumah keluarga Berkati-Bukanaung adalah salah satu rumah dari sekian rencana dalam program Bedah Rumah warga Talaud yang dilaksanakan gerakan Poros Baru Porodisa,” ungkap koordinator gerakan Poros Baru Porodisa itu.
Dikatakan Edah, program Bedah Rumah Poros Baru Porodisa akan terus berlanjut di berbagai Wilayah di Kabupaten Kepulauan Talaud untuk tahun 2022. “Saat ini kami sedang membedah rumah milik Ratu Banua Ambela, Bapak Taine yang direncanakan bisa tuntas di pekan terakhir Januari ini,” kata Edah via Ponsel, Kamis, (27/1).
Dijelaskannya, program Bedah Rumah adalah salah satu dari sekian program diakonis yang digagas Poros Baru Porodisa yang mensasar warga yang membutuhkan. Biaya bedah rumah tergantung kondisi rumah yang mau dibedah, namun rata-rata bervariasi dari Rp. 25.000.000. hingga Rp. 35.000.000.
“Tahun sebelumnya, kami telah menyalurkan ribuan paket sembako, bantuan alat-alat kesehatan kepada warga Talaud di berbagai wilayah. Kami juga mengerjakan perbaikan fasilitas umum di berbagai lingkungan di Talaud, seperti perbaikan jalan warga,” ungkapnya.
Sementara Irwan Hasan, penggagas gerakan Poros Baru Porodisa kepada Barta1.com (26/1) di Manado mengatakan program peduli Talaud yang dilakukan pihaknya tak lebih dari gerakan berbagi kasih kepada sesama saudara di kampung halaman.
“Dalam beberapa tahun terakhir, saya dan Tim Poros Baru Porodisa sebisa-bisanya melakukan program sentuhan kasih bagi warga Talaud. Ini sejatinya hanya gerakan kecil berbagi kasih sayang kepada sesama. Kami justru berharap warga Talaud yang sudah sukses di luar daerah melakukan gerakan yang sama, seperti yang sudah dilakukan para pendahulu kita di masa lalu,” ungkap Irwan Hasan.
Sebagaimana data yang ada, kata Irwan, angka kemiskinan di Kabupaten Talaud cukup tinggi. Fakta ini membutuhkan kepedulian kita semua.
“Jangan biarkan pemerintah daerah Talaud bekerja sendiri menyelesaikan persoalan-persoalan kemiskinan dan keterbelakangan daerah kita. Sebab dari sebutir beras, bantuan sarana kesehatan, perbaikan lingkungan dan rumah, maknanya sangat berarti bagi saudara-saudara kita di sana,” ungkapnya.
Apa yang dilakukan Poros Baru Porodisa, tambah Irwan, hanya langkah kecil di tengah besarnya harapan masyarakat Talaud ke depan. “Mari kita wujudkan Talaud sebagai rumah beratap kasih sayang,” imbuhnya. (*)
Penulis: Iverdixon Tinungki
Discussion about this post