Manado, Barta1.com — Kewaspadaan menjadi kata kunci untuk menghindari serangan gelombang ketiga Covid-19 yang rawan terjadi menjelang akhir tahun. Untuk itu Walikota Manado Andrei Angouw meminta masyarakat memberi perhatian serius pada masalah tersebut.
“Kita mesti selalu waspada dengan gelombang ketiga (Covid-19), karena hal itu memang bisa terjadi,” tandas Andrei di hadapan wartawan awal pekan ini.
Prediksi soal gelombang ketiga Covid-19 sebelumnya meluncur dari pernyataan Dewan Pakar IAKMI Hermawan Saputra. Ini menyusul situasi lapangan di mana saat ini mobilitas masyarakat nyaris sama dengan kondisi sebelum pandemi. Tanpa penerapan prosedur kesehatan (Prokes) yang ketat akan menjadi akar penularan virus berbahaya itu.
Sedangkan Kota Manado, menurut Andrei, kendati kasus positif sangat minim tapi tetap saja ada yang terkonfirmasi 1 hingga 2 kasus per hari. Kewaspadaan membuat Pemkot Manado terus siaga supaya potensi ledakan kasus bisa diredam. Kiatnya adalah segera menuntaskan vaksinasi.
Dalam data yang dirilis covid19.manadokota.go.id, situs resmi milik pemerintah kota, dari 11 kecamatan 11 kecamatan di Manado tercatat per Rabu 24 November ada 0 suspect dan 23 probable.
Untuk distribusi program vaksinasi diketahui dosis satu di angka 231.206, sedangkan dosis dua 160.679. Pemerintah kota memasang target 373.616 warga Manado harus divaksin. Sepanjang pandemi 2 tahun akhir, ibukota provinsi Sulawesi Utara ini mencatat kesembuhan mencapai 8.604 kasus.
“Saya mengajak dukungan dari seluruh elemen, termasuk tokoh-tokoh agama agar mendukung program vaksinasi bisa berlangsung menyeluruh,” kata Andrei.
Sebab menurut dia lonjakan kasus bisa diantisipasi bila terbangun herd immunity di tengah masyarakat, khususnya tiap individu dan keluarga. Apalagi belajar dari pengalaman jumlah kasus positif rawan terjadi pada libur panjang perayaan keagamaan. (*)
Penulis: Ferdinand L. Putong
Discussion about this post