Talaud, Barta1.com – Berita duka atas berpulangnya Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong membuat banyak orang terpukul.
Rasa kehilangan yang teramat dalam menjadikan Kabupaten Sangihe dalam sekejap berubah menjadi lautan air mata. Tak hanya Kabupaten yang ia nakodai, ungkapan duka dari berbagai kalangan terus mengalir dan membanjir hingga ke daerah lain.
Rasa berkabung atas berpulangnya sosok humanis ini ikut dirasakan oleh Wakil Bupati Kepulauan Talaud, Drs Moktar Arunde Parapaga.
Orang nomor dua di Kepulauan Talaud ini mengisahkan sosok Helmud Hontong yang ia kenal sejak puluhan tahun silam.
“Sosok Helmud Hontong saya kenal sejak 30 tahun lalu. Kami sama-sama tinggal di Tahuna.
Mendiang orangnya sangat ramah, mengasihi dan terlalu dekat dengan orang,” ungkap Parapaga, Jumat (12/06/2021).
Selain itu, Wakil Bupati yang akrab disapa MAP ini menggambarkan corak hidup saat dirinya mengenal almarhum.
“Beliau orang baik. Tidak suka berkelahi dengan orang lain, penuh dengan kesederhanaan dan musuhnya sedikit. Dia simbol orang susah, dia simbol orang kecil dan luar biasa. Makanya Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Sulawesi Utara secara keseluruhan kehilangan sosok putra terbaik,” tutur MAP dengan nada terbata-bata.
Tak hanya itu, kabar duka dari Makassar bahwa Wakil Bupati Kepulauan Sangihe meninggal dalam perjalanan ke Manado dengan menumpangi pesawat Lion Air Boeing 737-900ER penerbangan JT-740 rute Denpasar-Makassar-Manado membuatnya kaget bagaikan disambar petir. Pasalnya, belum lama ini mereka saling bersapa.
“Berita ini sangat mengejutkan. Hampir tak percaya saat mendengar berita duka ini karena beberapa hari yang lalu kami masih bercanda lewat telpon. Bahkan, beliau mengundang kita ke Bali dalam acara wakil kepala daerah se- Indonesia,” kata Parapaga dengan mata berkaca-kaca.
Rekam jejak sosok Helmud Hontong, menurut Parapaga tidak bisa dikisahkan karena terlalu banyak kebaikan yang ia dedikasikan tanpa menuntut imbalan.
“Ia betul-betul menjadi sosok panutan. Makanya Kabupaten Kepulauan Sangihe banjir air mata karena sangat kehilangan. Kebaikannya tidak bisa dikisahkan karena terlalu banyak pemberian dirinya kepada masyarakat,” kata Parapaga. (*)
Peliput: Evan Taarae
Discussion about this post