Sangihe, Barta1.com — Kematian Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong menjadi tanda-tanya di sejumlah kalangan. Terlebih media-media nasional menyoroti dengan intens soal sikapnya meminta pembatalan PT Tambang Mas Sangihe beroperasi di daerah perbatasan tersebut.
Dilansir melalui CNN Indonesia, Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Merah Johansyah Ismail meminta kepolisian mengusut kematian Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong. Dirinya merasa ada yang janggal dari kematian Hontong di atas Lion Air JT-740 rute Denpasar-Makassar-Manado, Rabu (09/06/2021).
“Bagi kita ini juga misterius sekaligus janggal kematian beliau ini, karena perbincangan dan cerita-cerita semuanya menunjukan dia sehat-sehat aja awalnya, kondisi fisik baik, namun tiba-tiba meninggal,” kata Merah kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/06) dan dikutip pada Sabtu (12/6/2021).
Soal penolakan terhadap operasi PT Tambang Mas Sangihe, aktivis Save Sangihe Island (SSI) Jull Takaliuang yang getol menolak rencana produksi perusahaan tersebut saat melayat ke rumah duka Wakil Bupati Sangihe, Jumat (11/06/2021) kemarin, mengatakan pihak SSI belum pernah membangun komunikasi dengan almarhum Wakil Bupati Helmud Hontong saat itu.
“Kami belum pernah ada komunikasi dengan beliau. Barangkali almarhum sudah merasa bahwa perjuangan Save Sangihe Island sangat berat. Jadi dia dengan keterbatasan kapasitasnya menyurati kementerian untuk meminta pembatalan rencana produksi PT TMS,” kata Jull, saat menyampaikan ungkapan hati di depan keranda jenazah Wakil Bupati.
Sementara itu pihak keluarga yang diwawancarai yaitu Erdawati Simon mengatakan bahwa ada beberapa pihak keluarga mengusulakan autopsi namun mereka telah mempertimbangkan segala sesuatu dan diambil keputusan untuk tidak diautopsi.
“Kalau soal autopsi, dari pihak keluarga lain ada. Tapi kami ambil keputusan pertimbangkan segala sesuatu karena terlalu lama. Intinya kami keluarga sudah mengiklaskan,” ungkap Erdawati Simon yang merupakan kerabat dekat almarhum Wakil Bupati Helmud Hontong. (*)
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post