Manado, Barta1.com – Dua pendaki yang melakukan aksi kemanusiaan bagi 5 anak dari Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Manado hampir merampungkan ekspedisi pendakian 14 gunung di Sulut.
Jeremy Tingginehe dan Reynald Sigarlaki melakukan ekspedisi diantaranya Gunung Empung, Gunung Lokon, Gunung Mahawu, Gunung Masarang, Gunung Wawo, Gunung Tampusu, Gunung Toulangkow, Gunung Ambang, Gunung Manado Tua, Gunung Tamata. Lalu Gunung Awu, Gunung Sahendaruma, dan Gunung Kakiraeng, dan Gunung Soputan. Dan masih menyisahkan Gunung Dua Saudara Bitung dan Gunung Klabat Minut.
Target mereka pada 16 Desember 2020 akan tuntas setelah melakukan aksi perdana pendakian 16 November 2020.
Cukup banyak cerita perjalanan Jeremi dan Reynald. Seperti disampaikan Jeremi, selama melakukan pendakian memperoleh banyak pembelajaran, baik soal adat istiadat dan budaya.
“Misalnya di Gunung Manado Tua, ternyata ada kerajaan yang bernama Bowongtehu. Tidak banyak orang yang tahu kalau terdapat kerajaan itu di puncak Gunung Manado Tua, termasuk masyarakat di sana,” katanya, Minggu (13/12/2020).
Mereka juga nyaris tewas. Ketika mendaki ke puncak Gunung Soputan yang melalui jalur dan medan yang ekstrim. “Teman saya Reynal hampir saja tergelincir ke jurang karena jalur yang sangat curam. Tapi bersyukur berkat kerja sama kami mampu melalui itu semua,” tuturnya.
Jeremy juga mengisahkan suka duka selama pendakian. “Tentu ada banyak, tapi kami selalu berusaha untuk menikmatinya. Lelah karena perjalanan yang jauh, sering menahan lapar, kehabisan uang di jalan, sampai harus menjadi guide untuk diri sendiri di tempat yang kami berdua belum pernah datangi sebelumnya. Itu di Gunung Tamata Siau dan Gunung Ambang Kotamobagu. Kami berdua pernah tersesat di Gunung Ambang kerena berusaha mencari titik trangulasi. Kawan yang membawa kami tidak tahu jalan puncak sehingga kami berdua nekat mendaki tanpa guide,” ujarnya.
Kemudian yang kedua saat berada di Gunung Tamata Siau. “Teman yang ada di sana tidak bisa membantu untuk mengantar kami ke puncak, kami pun harus mencari sendiri jalan ke sana. Tapi puji Tuhan bisa tembus sampai ke puncak,” imbuh Jeremi.
Mereka juga bersyukur masih dipertemukan dengan orang-orang baik yang tidak pernah kenal sebelumnya namun rela memberi diri dan waktu untuk membantu keduanya.
“Saya dan Reynal, sangat berterima kasih kepda siapa saja yang telah membntu kami dalam perjalanan ini, terutama bagi mereka yang telah berdonasi untuk anak-anak kanker di YKAKI Manado. Kami berdua bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa yang punya kemauan untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkan. Dan itulah yang menjadi semangat kami, kebaikan yang kami buat kiranya dapat menjangkau banyak orang dan mereka dapat sama-sama menjadi orang baik yang perduli sesama manusia di bumi,” ujarnya.
Selain mendaki, tak lupa Jeremi dan Reynaldi selalu mensosialisasikan tentang tujuan perjalanan kepada para pendaki yang dijumpai saat melakukan pendakian. “Sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan guna terhindar dari namanya penyakit kanker. Bukan itu saja kami meminta bantuan kepada semua pihak untuk memberikan bantuan seperti materi yang meringankan beban pengobatan bagi orang tua 5 anak kanker yang berada di YKAKI Cabang Manado,” tukasnya.
Jika ada yang akan membantu silakan mendonasi ke Bank BCA Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia-Manado, rekening 0268807899 atau menghubungi 085240222042 (Meylan) dan 087841754541 (Jeremi).
Lanjutnya, anggaran yang masuk ke rekening YKAKI Manado berjumlah Rp 5 juta, sedangkan pada Jeremi Rp 1 juta. “Total telah terkumpul Rp 6 juta,” tuturnya.
Diketahui, Jeremy Tingginehe adalah anggota Seasoldier Sulut dan Reynald Sigarlaki merupakan pentolan KPA Black Spider Laikit.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post