• Contact
  • Home 1
    • Indeks Berita
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Kebijakan Privasi
  • Laman Contoh
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Webtorial
Senin, Juni 27, 2022
  • Login
Barta1.com
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Edukasi
    • Nasional
    • Barta Grafis
    • Prodcast
  • Politik
  • Kultur
    • Budaya
    • Sejarah
    • Seni
    • Sastra
    • Biografi
  • Fokus
    • Lipsus
    • Opini
    • Tajuk
  • Olahraga
  • Mereka Menulis
    • Esoterisisme
    • SWRF
  • Video
  • Webtorial
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Edukasi
    • Nasional
    • Barta Grafis
    • Prodcast
  • Politik
  • Kultur
    • Budaya
    • Sejarah
    • Seni
    • Sastra
    • Biografi
  • Fokus
    • Lipsus
    • Opini
    • Tajuk
  • Olahraga
  • Mereka Menulis
    • Esoterisisme
    • SWRF
  • Video
  • Webtorial
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
Barta1.com
No Result
View All Result
Home Fokus

Koalisi dan Cara Golkar Merebut Lagi Kekuasaan

by Ady Putong
14 Juni 2020
in Fokus, Opini
0
Gambar ilustrasi (sumber: pixabay)

Gambar ilustrasi (sumber: pixabay)

289
SHARES
70
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Catatan
Albert P Nalang

Kebenaran politik membedakan politik dengan sekadar tipu-tipu. Tapi sebagaimana tiap bidang kehidupan lainnya, politik tidak memproduksi kebenaran. Ia hanya memainkan perannya dalam arus besar kehidupan untuk menciptakan ruang bagi kebenaran yang hanya bisa diproduksi oleh kehidupan. Daya kreasi politik yang bersifat negatif akan mematikan daya hidup, melumpuhkan kemampuan hidup untuk, di antaranya, memproduksi kebenaran.

Secara khas, “ruang” bagi kebenaran politik adalah publik. Dengan begitu, politik hanya bisa dijalankan sebagai bagian dari kehidupan bersama. Daya kreasi politik, dalam konteks ini, pertama harus menangguk energinya dari daya hidup bersama. Selanjutnya, digunakan untuk menjaga daya hidup bersama itu.

Hal ini dilatarbelakangi dengan kerinduan bagaimana Partai Golkar di Sulawesi Utara kembali merebut kekuasaan bukan untuk kepentingan diri sendiri atau keluarga, tetapi untuk kepentingan kesejahteraan rakyat Sulut termasuk di dalamnya kader Golkar. Yang dibutuhkan Golkar Sulut saat ini adalah Perhitungan Politik yang matang, karena Golkar tidak cukup mengusung gubernurnya sendiri. Golkar Sulut harus “sadar diri”. Kesadaran diri itu perlu dengan melakukan koalisi.

Bagi saya ada 3 Opsi yang bisa Golkar pikirkan menjelang Pemilihan Umum Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Utara:

  1. Koalisi dengan Partai Nasdem. Mengapa? Karena saat ini infrastruktur Nasdem mulai terbangun dengan baik layaknya Golkar sendiri yang memiliki massa tradisional. Oleh karena itu Golkar harus sadar betul bahwa pendekatan perolehan kursi dapat menjadi bahan Koalisi dengan Nasdem. Artinya, Golkar mau berada di posisi wakil gubernur. Apapun yang terjadi dalam Pemilu Legislatif, Golkar Sulut harus mengakui Keunggulan Partai Nasdem dengan hanya meraih 7 Kursi.
  2. Koalisi dengan Partai lain seperti Demokrat, PAN dan Gerindra. Dalam pemenuhan syarat formil dukungan Golkar harus mencari tambahan minimal 2 kursi agar dapat mengusung calon gubernur. Kursi itu ada pada Demokrat, Gerindra, PAN.
  3. Golkar Mendukung atau Berbaur Dengan PDIP. Bila Partai Golkar Sulut ragu berhadapan dengan calon PDIP, lebih baik Golkar bergandengan tangan mengusung calon PDIP dengan penawaran misalnya diberikan jatah untuk dapat memimpin kabupaten atau kota yang lain.

Semenjak terlepasnya tampuk kekuasaan Partai Golkar di Sulawesi Utara, pasca Gubernur AJ Sondakh, Beringin cukup lama berada di luar kekuasaan. Semangat untuk merebut kekuasaan demi menciptakan kesejahteraan rakyat itulah yang harus dilakukan oleh Partai Golkar.

Tetapi di sisi yang lain, semangat itu seakan harus membutuhkandaya ekstra lagi karena ternyata perolehan kursi yang merupakan salah satu syarat mencalonkan sebagai Gubernur, belum cukup 20 Persen. Posisi Golkar hanya berada di posisi ke-4, yaitu 7 kursi, di bawah PDIP, Demokrat dan Nasdem. UU dan aturan mewajibkan Partai Golkar harus mendapatkan minimal 9 Kursi agar dapat mencalonkan sendiri gubernurnya.

Dari kedua keadaan di atas, timbul pertanyaan, bagaimana agar Golkar dapat merebut kekuasaan dengan kondisi syarat formal yang belum cukup ? Ada banyak variabel yang dapat diukur bahkan dapat menjadi bahan debatebel nanti untuk dijadikan opsi apabila Golkar tetap mempunyai kerinduan masuk dalam singgasana kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat Sulut. Salah satu opsi menurut saya ditunjau dari perolehan kursi adalah kerelaaan Golkar untuk berada di posisi papan 2. Ada banyak kader yang bisa dimajukan, salah satunya sudah pasti ketua Tetty Paruntu. Atau juga mantan ketua Stefanus Vreeke Runtu, bahkan perlu memikirkan sosok Jimmy Rimba Rogi yang popularitasnya relatif tinggi di Sulawesi Utara. Kalau berpasangan dengan Nasdem, figur-figur kuat ini akan dipertemukan dengan para pemilik massa besar, seperti Elly Engelbert Lasut, Vonny Anneke Panambunan dan Vicky Lumentut.

Persoalan siapa yang menang atau siapa yang kalah, tergantung rakyat untuk memilih dalam Pilkada, 9 Des 2020. Yang menarik rakyat diberikan menu yang segar berisi kreatifitas dan semangat bertarung dari Nasdem dan Golkar. (*)

Penulis adalah peliput bidang politik kemasyarakatan di barta1.com

Barta1.Com
Tags: Golkarnasdem
ADVERTISEMENT
Ady Putong

Ady Putong

Jurnalis, editor. Redaktur Pelaksana di Barta1.com

Next Post
Banjir Bone Bolango, 2.504 Rumah Terdampak dan 400 Jiwa Mengungsi

Banjir Bone Bolango, 2.504 Rumah Terdampak dan 400 Jiwa Mengungsi

Discussion about this post

Berita Terkini

  • Kali Oba Maluku Utara, di Balik sebuah Perjalanan Meraup Kemungkinan 27 Juni 2022
  • Biografi Adrey Laikun ST Sang Legislator Nasdem (4): Dari Pabrik Hingga Politik 27 Juni 2022
  • Jelang Ulang Tahun Polri, Polsek Gemeh Gelar Kegiatan 25 Juni 2022
  • Komunitas Anak Muda di Kepulauan Sangihe Bisa Ambil Peluang TV Digital 25 Juni 2022
  • Data Penerima STB di Sangihe, Disesuaikan dengan Data Keluarga Tidak Mampu Dinas Sosial 25 Juni 2022

Berita Populer

  • ilustrasi naskah pidato

    Contoh Teks Pidato Untuk Siswa SMP-SMA Bertema Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mencari Teks Pidato Untuk Tugas Siswa SD Bertema Melawan Corona? Ini Dia…

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membuat Karangan Bertema COVID-19, Contoh Tugas Siswa SMP dan SMA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Putra Mantan Bupati Sangihe Ditangkap Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mencari Naskah Drama Natal Pendek? Ini Dia…

    407 shares
    Share 407 Tweet 0

Temukan Kami di FB

© 2018-2020 Barta1.com - Hosting by ManadoWebHosting.

No Result
View All Result
  • Contact
  • Home 1
    • Indeks Berita
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Kebijakan Privasi
  • Laman Contoh
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Webtorial

© 2018-2020 Barta1.com - Hosting by ManadoWebHosting.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In