Manado, Barta1.com – Atraksi memukau di atas panggung penutupan Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA tahun 2019 di Ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut, tak mempan, Jumat (5/7/2019) pagi hingga siang.
Ratusan peserta dari 33 provinsi terlihat kepanasan karena alat pendingin atau air conditioner (AC) tak mampu memberi kehangatan saat penutupan OSN yang dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy. Pelak saja, banyak peserta mengeluhkan kondisi itu. Pentolan Indonesia Idol asal Sulut, Gio, berupaya memberikan hiburan di tengah suasana kepanasan itu.
Panpel pun sempat menambah AC, namun banyaknya peserta yang memadati ruangan itu, tetap saja rasa panas tak terkendali.
Mirisnya lagi, di tengah suasana itu ketika pengumuman hasil peraih medali berbagai lomba, utusan Sulut hanya mampu mengoleksi 1 perak dan 3 perunggu. Sangat jauh dibandingkan juara umum DKI Jakarta dengan 21 emas, 24 perak dan 25 perunggu.
Disusul juara kedua Jawa Barat meraih 11 emas, 19 perak dan 11 perunggu dan Banten dengan merebut 10 emas, 14 perak dan 23 perunggu. Sukses DKI Jakarya mengkokohkan diri mereka merebut juara umum tiga kali berturut-turut.
Dominasi Jawa masih sangat kuat. Dibuktikan dengan hasil juara umum yang dikuasai tiga provinsi di Jawa. Bagaimana dengan Sulut? “Sebagai tuan rumah kita sukses. Tapi untuk merebut prestasi masih perlu banyak pembenahan,” kata Kadis Dikda Sulut, Grace Punuh.
Hanya saja, raihan 1 perak dan 3 perunggu masih lebih banyak dibandingkan perolehan 2018 lalu yang hanya mendapatkan 1 perak dan 1 perunggu. “Kali ini Sulut masuk peringkat ke-16 setelah Aceh dan Sulawesi Selatan. Kita tetap bersyukur,” ujarnya sembari menambahkan target mendapatkan 4 medali terwujud berkat kerja keras siswa dan pihak sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menyampaikan, semua peserta OSN adalah juara. Sebab, hadir mengikuti OSN merupakan siswa pilihan terbaik dari masing–masing daerah. “Yang belum mendapatkan medali kali ini adalah prestasi yang tertunda dan bisa direbut kembali pada tahun mendatang,” katanya.
Lanjut Mendikbud, diharapkan semua calon ilmuan muda dapat membangun dan mengembangkan Indonesia lebih baik dan maju kedepan, terutama di bidang sains yang sejajar dengan negara lain. “Anda yang akan menentukan apakah Indonesia akan menjadi lebih maju dan besar maka kerja keraslah terus,” ujar Muhadjir Effendy.
Sekretaris Provinsi Sulut, Edwin Silangen mengaku bersyukur pelaksanaan OSN SMA sukses digelar. “Sulut sebagai tuan rumah telah menjadi tuan rumah yang baik. Terima kasih Pak Menteri yang bisa memilih Sulut sebagai tuan rumah iven bergengsi dibidang sains ini,” kata Silangen.
Andrew Selamatkan Muka Sulut
Adalah Andrew Christian Jubintoro. Siswa Manado Internasional School (MIS), berhasil menyelamatkan muka kontingen Sulut pada OSN kali ini. Meski ‘bermain’ kandang di Sulut, bukan berarti Andrew dengan mudah meraih prestasi, apalagi merebut medali emas.
Kendati kalah bersaing menjadi yang terbaik, namun dia berhasil mempersembahkan medali perak di bidang Komputer Informatika. “Saya bersyukur dengan prestasi ini. Keinginan paling besar meraih medali emas. Tapi apa yang saya raih kali ini harus disyukuri. Apalagi saya satu-satunya siswa Sulut yang meraih medali perak,” ungkapnya.
Siswa Sulut peraih medali:
- Andrew Christian Jubintoro, mata pelajaran Komputer Informatika, siswa Kelas 11 SMA Manado Independen School (MIS) Minut meraih medali perak.
- Revandy Eliazer Immanuel Wuntu, siswa Kelas 11 SMA Kristen Eben Heazer Manado, pelajaran Geografi yang meraih medali perunggu.
- Vic Exel Daniel Mantiri, siswa kelas 12 SMA Kristen Eben Haezar Manado, mata pelajaran Biologi meraih medali perunggu.
- Chintami Gemma Masella kelas 11 dari SMA Lokon St Nokolaus Tomohon, mata pelajaran Kebumian meraih medali perunggu.
Peliput : Agustinus Hari
Discussion about this post