Manado, Barta1.com – Presiden RI Joko Widodo tiba-tiba memutuskan melakukan kunjungan kerja ke Manado, Sulawesi Utara, Kamis (4/7/2019). Rencana kunjungan, Jokowi akan meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Pelabuhan Samudera Bitung, Pelabuhan Manado dan Jalan Tol Manado-Bitung.
“Pak Presiden dari Jakarta pukuk 07.00 WITA pagi ini terbang ke Manado. Dan tiba pukul 10.00 WITA pagi di Bandara Sam Ratulangi Manado. Kemudian ke Graha Gubernuran Bumi Beringin. Setelah makan siang akan meninjau jalan Tol Manado-Bitung dan KEK Minut-Bitung,” ujar Gubernur Sulut, Olly Dondokambey di Manado, Kamis (4/7/2019).
Kesiapan kedatangan orang nomor satu Indonesia itu sudah dilakukan sejak Rabu (3/7/2019) kemarin, lewat rapat terbatas dengan Pangdam XIII Merdeka, Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Kapolda Sulut, Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto, Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw, Sekretaris Provinsi Sulut, Edwin Silangen, dan Kakanwil ATR/BPN Sulut Freddy Kolintama.
Jokowi juga akan membagikan sebanyak 2000 sertifikat tanah gratis kepada masyarakat. “Sulut memang istimewa bagi Jokowi. Betapa tidak, kedatangan Jokowi ke Sulut hari ini akan menjadi kunjungan keenam kalinya di Bumi Nyiur Melambai,” ujar Olly.
Menurut catatan, Kunjungan pertama Jokowi ke Sulut pada 26 Desember 2016. Saat itu Jokowi meresmikan sejumlah proyek PLTP Geotermal dan menghadiri Natal Nasional di Tondano.
Kemudian Jokowi mengunjungi Sulut pada 19 Oktober 2016 untuk meresmikan bandara di Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud. Lalu, kunjungan ketiga dilakukan Jokowi pada 15 November 2017 untuk menghadiri acara GMNI di Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado.
Adapun kunjungan keempat Jokowi pada 31 Maret 2019 untuk menghadiri Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) X Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) di Sutan Raja Convention Centre, Kabupaten Minahasa Utara.
Kali ini Presiden Jokowi akan berada di Sulut hingga Jumat 5 Juli 2019, dan didampingi tiga menteri diantaranya Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, plus sejumlah jenderal.
Penulis: Agustinus Hari
Discussion about this post