Sangihe, Barta1.com – Anjing merupakan hewan peliharaan yang paling banyak dipelihara manusia. Entah apakah karena lucu atau, kesetiaannya kepada tuannya.
Namun demikian di pulau perbatasan Indonesia-Filipina, khususnya Pulau Matutuang, Kabupaten Kepulauan Sangihe, orang yang akan datang berkunjung ke sana tidak akan menemukan satu ekor Anjing sekalipun.
Carlos Subu, salah satu warga Pulau Matutuang mengatakan, memang sudah semenjak dulu mereka tidak diperbolehkan memelihara anjing. Sebab menurutnya, bagi masyatakat pulau mereka hewan peliharaan itu dianggap berbahaya. “Memang sudah disepakati, sudah tidak bisa memeihara anjing karena di sisi lain itu hewan berbahaya,” kata Subu.
Menarik memang, pulau yang dihuni 134 keluarga itu tidak satu keluarga pun memeliharanya. Heri Sumolang, mantan pejabat Kepala Desa Matutuang, menetap di sana sejak tahun 2008 mengatakan sejak ia menetap di sana memang sudah tidak ada anjing.
“Saya tanya ke masyarakat pada waktu itu, kenapa tidak ada anjing, kalau di Marore dan Kawio kan ada,” Kata Sumolang.
Ternyata berdasarkan cerita masyarakat hal itu bermula dari kunjungan pertama mantan Bupati Winsulangi Salindeho, kata mereka pada waktu sementara makan, beberapa anjing berkelahi di bawah meja dan hampir menjatuhkan makanan yang ada di atas meja.
“Bayangkan anjing berkelahi, di bawah meja tempat makan pejabat. Dari situ awalnya. Kemudian masyarakat membuat rapat menyepakatinya untuk meniadakan anjing dari pulau tersebut,” ungkapnya, Sabtu (18/5/2109).
Hingga hari ini, Pulau Matutuang adalah pulau yang berstatus paling bebas dari penyakit rabies.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post