MANADO, BARTA1.COM – Belum banyak warga yang sadar memperlakukan mamalia jenis lumba-lumba. Mamalia ini tak boleh dipertontonkan dalam sebuah sirkus lagi. Akan sangat menganggu aktivitas kehidupannya.
Mantan Putri Indonesia, Nadine Chandrawinata, ikut mengkampanyekan stop beli karcis dan nonton sirkus lumba-lumba. “Saya datang dari Jakarta ke Bunaken yang memiliki banyak habitat lumba-lumba untuk mengkampanyekan hentikan sirkus lumba-lumba,” kata artis cantik ini, Minggu (7/10/2018) kepada BARTA1.COM.
Perjuangan Founder Sea Soldier ini tak kenal henti untuk menyuarakan pelestarian lingkungan. Sebab, baginya manusia bergantung dari lingkungan hidup. Itu pula tujuan dari Putri Indonesia 2015 itu mendirikan Sea Soldier atau prajurit laut, komunitas pencinta lingkungan yang telah tersebar di 15 provinsi, yang tengah berkampanye untuk menghentikan sirkus lumba-lumba yang sedang marak di Indonesia.
Nadine mengunjungi perairan Taman Laut Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, bersama rombongan Sea Soldier Sulut. Di perairan Bunaken masih cukup banyak lumba-lumba yang harus terus dijaga habitatnya.
“Takutnya, ada lumba-lumba dari Bunaken yang dibawa ke Jawa untuk jadi sirkus,” kata Nadine.
Kasian kata dia, lumba-lumba yang hidup bersama keluarganya kemudian dibawa orang untuk dimainkan dalam sebuah sirkus. “Ibarat keluarga, dia sedang asyik bermain bersama keluarga (ayah, ibu, anak-anak) tiba-tiba dibawa orang. Bayangkan saja kalau kita dibawa orang dan terpisah dari keluarga. Saya pikir hal itu sama yang terjadi pada lumba-lumba. Lumba-lumba juga mahluk hidup yang harus dijaga,” ungkapnya.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melestarikan lumba-lumba jangan sampai jadi mainan untuk sirkus. “Ya, caranya kita tidak membeli tiket untuk nonton sirkus. Tolong dari Manado kami sampaikan jangan beli tiket nonton sirkus, kasihan lumba-lumbanya,” kata Nadine.
Senada disampaikan Founder Sea Soldier lainnya, Dini Septianingrum. Baginya, masyarakat harus bersatu melawan sirkus lumba-lumba.
“Karena lumba-lumba ikut menjaga ekosistem di laut. Perairan Bunaken ini cukup banyak lumba-lumba, masyarakat harus menjaga itu. Dari pada hanya menonton sirkus lebih baik lihat langsung di sini. Dan bisa jadi tempat wisata baru, tinggal bagaimana instansi teknis mengatur jangan sampai perahu terlalu dekat ke lumba-lumba. Dari semua daerah mungkin di Manado lumba-lumba bisa dilihat langsung di laut,” ujarnya.
Rio Puasa dari Sea Soldier Sulawesi Utara menambahkan, selama ini lumba-lumba yang ada di perairan Pulau Bunaken adalah jenis hidung botol. “Kami belum dapat jenis yang lain dalam observasi kami selama ini. Kemarin saja, tercatat ada 50-an lumba-lumba yang kami lihat bersama Nadine Chandrawinata,” beber Rio.
Dia mengakui di Manado atau Sulawesi Utara pada umumnya tidak ada namanya sirkus lumba-lumba. Namun yang jadi kekhawatiran lumba-lumba bisa dibawa orang tak bertanggungjawab ke Jawa. “Makanya kami minta Badan Nasional Taman Laut Bunaken untuk mengurus dengan serius soal keberadaan lumba-lumba. Maksudnya adalah ada aturan yang jelas jangan sampai lumba-lumba dicuri orang,” ungkap Rio.
Sea Soldier Sulut akan terus berkampanye. Misalnya kepada pengusaha angkutan laut agar hati-hati melewati jalur yang ada lumba-lumba. “Pernah ada perahu yang mengangkut wisatawan melihat lumba-lumba tidak tahu kalau mereka telah menabrak hingga lumba-lumba mati. Kan lumba-lumba juga muncul tidak setiap saat jadi harus hati-hati. Lumba-lumba di sini biasanya pagi jam 6 hingga jam 11. Lewat jam itu sudah tidak bisa ditemukan lagi,” ujar Rio.
Penulis : Agustinus Hari
Discussion about this post