SANGIHE, BARTA1.COM – Masalah harga komoditi pala, kopra dan cengkih masih menjadi keluhan masyarakat di Nusa Utara, termasuk Kabupaten Kepulauan Sangihe yang hari ini bergelut dengan persoalan rendahnya harga komoditi tersebut.
Berbagai solusi dikeluarkan pemerintah. Tetapi persoalan nyata seperti ini, masyarakat tetap tinggal menanti. Menjawab persoalan itu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, belum lama ini mengirim Komisi Dagang ke Surabaya serta menggunakan pemanfaatan program tol laut yang sementara berjalan.
Alhasil, upaya tersebut menuai hasil yang signifikan. Kontrak kerja sama antara pengusaha Surabaya dengan Pemkab Sangihe selaku pemasok komoditi pertanian dikabarkan telah ditandatangani.
Hal demikian dibenarkan Bupati Jabes E Gaghana. Ungkap dia, tidak hanya harga pala, kopra dan cengkih yang berhasil disepakati di Surabaya, tetapi komoditi lainnya termasuk arang tempurung dan kelapa mendapat harga yang wajar.
Harga kopra, misalnya disepakati menjadi Rp 7000/kg, pala Rp 55 ribu/kg, cengkih Rp 115 ribu/kg. Kemudian komoditi lainnya seperti arang tempurung, dan harga kelapa/biji Rp 3000.
“Saya mengutus Komisi Dagang ke Surabaya dan semua produk daerah yang kita kirim melalui tol laut dengan harga jual yang telah disepakati dalam kontrak kerjasama. Kehadiran tol laut telah meningkatkan pertumbuhan perekonomian yang cukup signifikan, termasuk juga membantu tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Tahuna,” kata Gaghana ketika dimintai keterangan.
Peliput: Rendy Saselah
Discussion about this post