Talaud, Barta1.com — Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Kepulauan Talaud, Sunarto Bataria, SH bicara lantang tentang keajaiban sejarah yang dilakoni oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemajemukan di tengah keberagaman melalui ideologi Pancasila.
“Indonesia memiliki 1340 suku. Dengan jumlah penduduk proyeksi 2020, 271.066.000 jiwa. Memiliki perbedaan 652 bahasa daerah dan mendiami 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote,” kata Sunarto.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang mengalami keajaiban sejarah dalam berdirinya bangsa ini.
“Mengapa saya katakan demikian, karena bangsa yang begitu besar dan penuh kemajemukannya bisa hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam kekuatan semangat toleransi,” tandasnya
“Keajaiban sejarah itu buktinya adalah kesepahaman pendiri bangsa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai idiologi bangsa Indonesia. Pancasila mampu mempersatukan seluruh anak bangsa dalam berbagai perbedaan yang dimiliki sebagaimna Sila ke-3, Persatuan Indonesia,” kata Sunarto lagi.
Lanjutnya, nilai gotong–royong sangatlah penting bagi semua elemen bangsa, terutama dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini. Maka ini menjadi tantangan bersama. Di sinilah kita bisa membuktikan bahwa Pancasila yang di dalamnya adalah semangat gotong–royong adalah kekuatan bangsa yang sangat luar biasa. Sehingga bersama-sama melaksanakan tugas peran masing–masing sekecil apapun untuk bisa memberikan bagian kita dalam membantu masyarakat dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini.
“Kita harus bergotong–royong untuk membantu pemerintah dalam menangani Pandemi Covid-19 agar Pancasila tidak hanya sekedar tatanan abstraksi tetapi kita mewujudkannya dalam kehidupan kita sehari – hari,” ungkap Bataria.
“Tidak ada idiologi yang paling ideal dari sebuah bangsa sebesar Indonesia selain daripada Pancasila. Karena Pancasila menjadi sebuah perekat diantara keberagaman yang ada di bumi pertiwi,” tegas Bataria.
Ia juga mengimbau kepada generasi muda untuk menjaga Pancasila agar tetap kokoh di Republik Indonesia. “Pelihara toleransi dan tolak dengan tegas dan keras semua idiologi yang bertentangan dengan jiwa dsn semangat Pancasila. Ini tugas kita semua. Pancasila abadi,” kunci Bataria. (*)
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post