Oleh: Evelin Regina Warouw
Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular yang tiap tahun angka kematiannya meningkat. Di Indonesia penyakit ini menduduki peringkat ke–3 penyakit paling mematikan setelah jantung coroner dan stroke, menurut International Diabetes Federation (2017).
Seseorang yang dikatakan menderita diabetes atau didiagnose diabetes melitus bila hasil pemeriksaan gula darah puasanya lebih dari 126 mg/dl dan gula darah sewaktunya lebih dari 200 mg/dl.
Gejala yang biasanya dikeluhkan oleh penderita diabetes yaitu sering merasa haus, sering kencing, sering lapar dan juga gatal – gatal.
Penyebab diabetes melitus antara lain karena adanya faktor genetic atau keturunan dan juga karena pengaruh gaya hidup yaitu antara lain kurangnya istirahat dan tidur, mengonsumsi minuman keras, merokok, mengonsumsi makanan yang tinggi akan karbohidrat/gula dan kurang beraktivitas.
Kenapa istirahat dan tidur? Karena bila kita tidak bisa tidur atau mengalami susah tidur hormon yang mengontrol nafsu makan akan menghantarkan persepsi ke otak untuk kita memakan makanan yang tinggi akan karbohidrat yang kaya akan gula.
Oleh karena itu, mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang berlebih dapat menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi meningkat, maka tidak dianjurkan untuk makan di atas pukul 11.00 malam atau pukul 23.00 karena pada waktu tersebut merupakan saat yang tepat bagi sistem pencernaan untuk memproses makanan.
Karena selain juga dapat menyebabkan diabetes melitus tipe 2 makan di atas pukul 11.00 malam juga dapat menyebabkan obesitas.
Meminum-minuman keras seperti wine yang terbuat dari hasil fermentasi buah anggur atau buah lainnya yang juga memiliki kadar gula yang tinggi, sake yang terbuat dari hasil fermentasi beras memiliki jumlah karbohidrat yang tinggi, bir juga memiliki jumlah karbohidrat yang tinggi, dan masih ada lagi.
Mengonsumsi miras dapat memperburuk keadaan penderita diabetes mellitus tipe 2 karena di dalam minuman keras mengandung jumlah karbohidrat yang tinggi dan nantinya karbohidrat akan diubah menjadi glukosa sehingga dapat menyebabkan kadar gula darah di dalam tubuh kita menjadi meningkat.
Selain itu rokok juga dapat menyebabkan diabetes mellitus tipe 2, karena rokok akan menyerang pankreas dan orang yang merokok biasanya memiliki postur badan yang kurus serta menderita diabetes.
Begitu pun makanan dapat menyebabkan diabetes melitus tipe 2 karena makanan yang kita konsumsi itu kaya akan karbohidrat. Kita sering lupa kalau karbohidrat bukan merupakan sumber energi satu–satunya melainkan ada juga protein dan lemak yang sedikit.
Jika kita mengonsumsi makanan yang berkarbohidrat kompleks dapat menjaga sensitivitas insulin serta akan menjaga kadar gula darah agar lebih stabil.
Cara untuk mencegah diabetes melitus yaitu tercukupnya waktu untuk beristirahat dan waktu untuk tidur, tidak mengonsumsi minuman keras, tidak merokok, mengonsumsi makanan rendah karbohidrat/gula dengan porsi karbohidrat 45 % – 65 % atau 130 gram/hari dari total kalori, protein 10 % – 20 % dari total kalori, lemak 20 % – 25 % dari total kalori, serta serat 14 gram per 1000 kalori, dan juga meningkatkan aktivitas fisik seperti jalan santai, jalan cepat, jogging, bersepeda, dan berenang kurang lebih 30 menit/hari.
Dengan menerapkan cara pencegahan tersebut diharapkan kita dapat lebih memperhatikan dan juga dapat mengontrol kadar gula di dalam darah kita agar kita bisa terhindar dari diabetes melitus dan juga dapat belajar cara untuk hidup sehat. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Prodi/ Fakultas Ilmu Keperawatan/ Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado.
Discussion about this post