Manado, Barta1.com – Kendati sudah 1015 orang meninggal akibat virus Corona, nyatanya suparmarket di Manado tetap menjual kelelawar atau paniki—sebutan warga Manado.
Warga pun masih berburu paniki di supermarket untuk disajikan saat pesta atau sekedar konsumsi di rumah. “Banyak supermarket yang menjual paniki. Kami tidak sulit membelinya,” ujar Arie Kewok, salah satu penggemar makanan paniki di Manado, Rabu (12/2/2020).
Supervisor Freshmart Bahu Manado, Henny Tendean, mengatakan sejauh belum ada larangan untuk menjual paniki pihaknya tetap menjual. “Apalagi masyarakat masih membeli dan kami tetap menjual. Saya kira masyarakat tidak pernah takut dengan virus Corona yang diduga berasal dari paniki,” katanya.
Hanya saja, ada penurunan daya beli dibandingkan sebelum isu virus Corona muncul. “Penurunannya sampai 50% sebelum Februari 2020. Pemasok paniki warga lokal Sulut sehingga tidak sulit mendapatkannya. Dijual juga harga terjangkau yakni Rp105 per kilo,” tambah Henny.
Senada disampaikan Rizky dari Transmart Manado. “Hanya saja sepi pembeli sejak isu virus Corona. Kami pun menjual paniki untuk menghabiskan stok saja. Stok habis kami tidak akan menjual, karena secara nasional Transmart menghentikan penjualan paniki disemua gerai seluruh Indonesia,” ujarnya.
Pantauan Barta1.com, selain dua supermarket tadi, paniki juga dijual di Indogrosir Manado.
Peliput : Agustinus Hari
Discussion about this post