Talaud, Barta1.com — Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Daerah Sulawesi Utara di Kabupaten Kepulauan Talaud Sri Ratna Pasiak SPd MPd membeberkan strategi inovasi pendidikan di Bumi Nyiur Melambai. Hal mana dibahasnya dalam latihan kepemimpinan tingkat 3 Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara yang dilaksanakan kurang lebih 96 hari kerja.
Pola baru yang diikuti yaitu Benchmarking sebagai perbandingan yang dijadikan tolok ukur atau patokan berdasarkan kinerja dan Best Practice yaitu praktik terbaik adalah pengalaman terbaik atau kisah keberhasilan yang ditulis oleh pendidik dan tenaga kependidikan melaksanakan tugasnya di lapangan secara kreatif, inovatif, praktis, memiliki nilai kebaruan yang berdampak terhadap meningkatnya mutu layanan pendidikan yang diberikan.
“Dengan mengikuti pola baru, maka ada yang namanya kegiatan Benchmarking ke best practice. Artinya mengadopsi praktek – praktek terbaik yang ada di daerah lain untuk bisa diusulkan sebagai rekomendasi ke pemerintah propinsi sulawesi utara siapa tau bisa di adopsi. Kebetulan yang menjadi tempat tujuan benchmarking di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan lokus Pendidikan dan Pariwisata. Karena dua sektor ini sangat menonjol di DIY,” ujar Pasiak yang juga sebagai ketua kelompok lokus pendidikan, Selasa (22/10/2019).
Lebih lanjut, Pasiak menerangkan, hal yang mereka rekomendasikan adalah PPMBI.
“Yang menjadi rekomendasi kami adalah yang PPMBI. Artinya siswa-siswi yang memiliki bakat istimewa difasilitasi pembinaannya melalui PPMBI. Sehingga bisa menjangkau siswa-siswi berprestasi dari pelosok terpencil sekalipun. Kemudian juga BOSDA. Sehingga harapannya ketika pemerintah telah menganggarkan BOSDA pendamping BOS Reguler maka tidak boleh lagi ada pungutan dalam bentuk apapun di setiap satuan pendidikan,” ulas Pasiak.
Dari 26 orang peserta Diklat yang terdiri dari 24 orang pejabat esselon 3 dan 2 orang pejabat esselon 4 lingkup pemerintah Provinsi Sulut diwajibkan membuat satu Proyek Perubahan.
“Judul yang saya ambil adalah Terdidik di Sekolah Berlian Porodisa. Ini merupakan akronim dari Karakter Peserta Didik di Sekolah Berwawasan Lingkungan dengan Pohon yang rindang, pengolahan sampah yang dilakukan oleh siswa,” kata dia. (*)
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post