Sangihe, Barta1.com – Sebagaimana implementasi ekonomi digital pada daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) Direktur Jendral Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan eksekutif yang didesain sebagai laboratorium pembelajaran bagi peserta yang terdiri dari pihak pemerintah pusat dan daerah, pelaku bisnis, hingga LSM.
Kebupaten Kepulauan Sangihe pun menjadi peserta satu-satunya yang diprioritaskan, dengan diberikan kesempatan melalui Bupati Jabes E Gaghana, untuk memaparkan potret Kepulauan Sangihe di hadapan peserta Co-Class dan Unity In Diversity.
Melalui sambungan telepon dengan bupati yang berada di lokasi kegiatan di Ubud Bali, Selasa (30/4/2019), Gaghana mengatakan dirinya memaparkan tantangan dan peluang Kabupaten Kepulauan Sangihe yang dihadapi saat ini dan di masa yang akan datang.
Demikian juga menurutnya keterlibatan Kabupaten Kepulauan Sangihe pada kegiatan itu dengan beberapa kementerian dan Lembaga untuk memanfaatkan potensi bagaimana Sangihe kedepannya dengan perkembangan informasi dan teknologi.
“Intinya ini untuk perkembangan SDA dan SDM, dan pesertanya cukup banyak. Semua berkolaborasi untuk percepatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Sangihe. dan yang saya paparkan tadi adalah kondisi ril kabupaten kita, yang kedepannya juga akan dilanjutkan dan saya paparkan di China tepatnya di Universitas Tsinghua, Beijing China,” ungkap Gaghana.
Seperti diketahui Co-CLASS (Collaborative Creative Learning and Action for Sustainable Solutions) adalah program pembelajaran kepemimpinan yang dirancang untuk memungkinkan para pelaku dari berbagai bagian ekosistem untuk saling bertemu dan menjalin hubungan otentik melalui percakapan mendalam dan pengalaman yang bermakna.
Dan Co-CLASS: Indonesia Go Digital secara khusus ditujukan untuk mengumpulkan semua pemangku kepentingan yang relevan dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital untuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal di Indonesia.
Program tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Universitas Tsinghua, dan Yayasan Upaya Indonesia Damai atau yang lebih dikenal sebagai United in Diversity.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post