BARTA1.com– Lukisan pelukis asal Tomohon Henk Ngantung “Memanah” akan dipameran untuk umum di Galeri Nasional Indonesia, 3-31 Agustus 2018.
Sebagaimana dilansir KABARE.ID, pameran yang dikuratori oleh Watie Moerani dan Amir Sidharta ini, akan menampilkan 45 lukisan bersama patung koleksi lima Istana Kepresidenan RI, dan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, pada Jumat (3/8/2018).
Pameran seni rupa koleksi Istana Kepresiden ini bertajuk “Indonesia Semangat Dunia” digelar untuk merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 dan Asian Games 2018.
Lukisan Henk Ngantung “Memanah” yang baru selesai direstorasi tersebut akan dipamerkan bersama karya para maestro antara lain Raden Saleh, Henk Ngantung, Dullah, Basoeki Abdullah, Nasyah Jamin, dan Harijadi, Walter Spies, Zsiemond Kisfaludi, Fernando Amorsolo, dan Yevgeny Viktorovivh Vuchetich.
Mensesneg Pratikno kepada pers di kantornya, Selasa (31/7/2018) mengatakan, pameran koleksi Istana Kepresidenan ini diharapkan dapat menggelorakan semangat kebangsaan, kreativitas dan sportivitas.
Salah Satu Dari Tiga Ribuan Koleksi
Lukisan Henk Ngantung “Memanah” sebagaimana tulis KOMPAS.com, adalah salah satu karya seni dari 3000-an koleksi Intana Negara. Lukisan tersebut dijadikan Presiden Soekarno sebagai bagian dari diplomasi politik tingkat tinggi lewat karya seni yang dipajang di Istana Negara.
“Memanah”, sebuah lukisan lelaki bugar bertelanjang dada sedang memegang busur panah, sebagai simbol kebebasan dan tenaga muda untuk menuju visi baru sebagai sebuah bangsa yang baru lahir.
Lukisan itu, tak tanggung-tanggung pernah dijadikan backdrop jumpa pers dengan mengundang pewarta seluruh dunia tentang kemerdekaan Republik Indonesia.
Lukisan mantan Gubernur DKI, asal Tomohon, Sulawesi Utara ini, menggunakan medium cat minyak di atas triplek. Dikoleksi Bung Karno pada tahun 1943, sebelum menjadi Proklamator RI dan Presiden Pertama RI. (*)
Penulis: Iverdixon Tinungki
Discussion about this post